Pemerintah Indonesia gandeng UEA bangun rumah sakit Kardiologi di Surakarta, Jateng
INDOZONE.ID - Demi mengatasi permasalahan penyakit jantung, yang menjadi penyebab kematian nomor 1 di Indonesia, pemerintah Indonesia menggandeng Uni Emirat Arab (UEA) membangun RS Kardiologi di Kota Surakarta, Jawa Tengah.
Ground breaking atau peletakan batu pertama pembangunan rumah sakit tersebut dilakukan oleh Menkes Budi Gunadi Sadikin, serta Duta Besar Uni Emirat Arab untuk Indonesia, Abdulla Salem Obaid AlDhaheri pada Senin (27/11/2023).
Menkes Budi menjelaskan, pembangunan rumah sakit tersebut karena penyakit jantung menjadi penyebab kematian paling tinggi di Indonesia.
Tercatat, ada sekitar 650 ribu kasus meninggal akibat penyakit kardiovaskular, termasuk penyakit jantung dalam setahun di Indonesia.
"Itu (penyakit jantung) penyakit yang paling banyak menyebabkan kematian di Indonesia dan kita kekurangan fasilitas kesehatan untuk menangani jantung dan stroke,” ujar Menkes Budi sebelum pelaksanaan ground breaking RS Kardiologi di Surakarta, Senin (27/11/2023).
Angka kematian akibat penyakit jantung bisa ditekan, jika pasien mendapatkan penanganan lebih cepat. Pasien penyakit jantung memiliki kemungkinan untuk sembuh lebih dari 90 persen, apabila mendapatkan penanganan kurang dari empat jam.
Namun, fasilitas yang kurang memadai bisa menyebabkan penanganan pasien terlambat atau bisa lebih dari empat jam. Akibatnya, nyawa pasien bisa tidak tertolong.
"Jadi memang kecepatan penanganan itu sangat menentukan dan fasilitas lengkap yang harus dimiliki cukup banyak," sambungnya.
Baca Juga: 8 Tanda Peringatan yang Berkaitan dengan Masalah Jantung
Lebih lanjut Menkes menegaskan, fasilitas kesehatan yang memadai harus diiringi dengan ketersediaan SDM kesehatan juga. Itu sebabnya kata Menkes Budi, dibutuhkan dokter yang lebih banyak.
"Oleh karena itu, kita harus produksi dokter lebih banyak. Kita sekarang sedang memastikan bahwa pendidikan dokter spesialis harus lebih baik lagi dan lebih mudah. Itu yang sekarang mau kita reformasi," tandasnya.
Sementara itu, Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, dr. Azhar Jaya mengatakan, rumah sakit tersebut dibangun di atas lahan milik Pemerintah Kota Surakarta yang terletak di Kelurahan Jebres, Kecamatan Jebres.
"Pemerintah UEA akan menanggung seluruh biaya konstruksi pembangunan rumah sakit. Sementara, Pemerintah RI diminta untuk mengelola operasional rumah sakit setelah proses pembangunan selesai," kata Azhar.
Di sisi lain, Duta Besar Abdulla Salem Obaid AlDhaheri mengatakan, RS Kardiologi akan menjadi menjadi rumah sakit modern pertama di Indonesia, yang dilengkapi dengan teknologi canggih dan model perawatan kesehatan inovatif.
Sesuai protokol rumah sakit, perawatan kesehatan inovatif terkait dengan memberikan pelayanan kesehatan yang prima, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan menyelamatkan hidup masyarakat.
"Saya ingin mengambil kesempatan ini untuk mengundang masyarakat dan sektor swasta dari kedua negara agar menjajaki potensi proyek investasi bersama di sektor layanan kesehatan demi kemanusiaan yang sangat penting ini, ujar Dubes Abdulla.
Baca Juga: Selain Baik untuk Jantung, Ini 6 Manfaat Cincau yang Jarang Diketahui
Adapun fasilitas yang tersedia di RS Kardiologi ini meliputi rawat jalan yang terdiri atas 10 ruang konsultasi, dan 4 ruang observasi dan monitoring, ruang rawat inap yang terdiri atas kamar presidential suite, 1 tempat tidur kamar VIP, kamar perawatan umum, dan kamar isolasi.
Ada pula fasilitas ruang operasi yang terdiri atas 3 kamar operasi, 1 unit perawatan koroner, PICU, NICU, ICU, dan data service unit. Selanjutnya, IGD yang dilengkapi sembilan tempat tidur, ruang triase, ruang resusitasi, ruang observasi, ruang tindakan, dan ruang isolasi.
Rumah sakit ini akan menerapkan konsep bangunan berkelanjutan, seperti menggunakan solar system panel sebagai sumber energi utama, memiliki penampungan air hujan, dan berkomitmen untuk melakukan upaya pengurangan karbon.
Karena itu, bangunan rumah sakit juga akan menerapkan konsep bangunan hijau atau green building.
Selain itu, rumah sakit ini juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas sarana olahraga seperti jogging track dan gym, landscape healing atau area terbuka yang membantu proses perawatan atau penyembuhan, serta ruang publik (public space).
Sedangkan untuk fasilitas penunjang, RS ini akan dilengkapi dengan dirty and clean utility room, kamar jenazah, fasilitas pneumatic tube system, dapur (kitchen), pantry, dan laundry.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Kemkes.go.id