Binaural beats adalah ilusi auditori yang terjadi ketika otak memproses dua suara dengan frekuensi sedikit berbeda secara bersamaan.
Dalam penelitian tahun 2016, perubahan dalam frekuensi gelombang otak terkait dengan serangan migrain.
Binaural beats dianggap mampu mengoreksi perubahan ini dan membantu mengurangi frekuensi migrain serta meredakan rasa sakit.
Binaural Beats untuk Migrain (pexels.com)
Penggunaan binaural beats pada migrain belum banyak diteliti. Namun ada studi tahun 2019 melibatkan 21 orang dengan migrain, yang mendengarkan musik mengandung binaural beats setiap malam selama 3 bulan.
Meskipun terdapat penurunan rata-rata jumlah hari sakit kepala per bulan dari 14,9 menjadi 13,3, perbedaan signifikan tidak ditemukan dibandingkan dengan kelompok yang mendengarkan musik tanpa binaural beats.
Sebagian kecil peserta melaporkan memburuknya serangan migrain setelah terapi binaural beats, namun demikian, penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk memahami potensi risiko ini.
Peningkatan aktivitas gelombang otak delta dan theta dapat berdampak pada kesehatan mental dan emosional, meskipun dampaknya belum sepenuhnya dipahami.
Dikarenakan penelitian yang masih terbatas, belum jelas frekuensi binaural beats yang paling efektif untuk migrain.
Beberapa sumber menyarankan penggunaan frekuensi yang sesuai dengan gelombang otak alami, terutama pada rentang theta atau alpha (4-12 Hz).
Setiap orang mengalami perubahan persepsi suara selama migrain, membuat suara yang dianggap menyenangkan oleh beberapa orang dapat menjadi tidak nyaman bagi orang lain.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Healthline.com