PMI Luncurkan Pabrik Kantong Darah Nasional Pertama, Siap Produksi 6 Juta Kantong per Tahun

Ilustrasi golongan darah. (FREEPIK)

INDOZONE.ID - Palang Merah Indonesia (PMI) meluncurkan pabrik kantong darah nasional pertama di Indonesia. Pabrik yang berlokasi di Sunter, Jakarta Utara ini merupakan hasil kerjasama antara PMI dan PT Oneject Indonesia.

Pabrik ini memiliki kapasitas produksi hingga 6 juta kantong darah per tahun. Jumlah ini diklaim mampu memenuhi kebutuhan darah nasional yang saat ini mencapai 4 juta kantong per tahun.

Pembangunan pabrik ini memakan waktu dua tahun dan menghabiskan biaya investasi senilai Rp 1 triliun.

Ketua Umum PMI, Jusuf Kalla, mengatakan bahwa peluncuran pabrik ini merupakan tonggak sejarah penting bagi PMI dan Indonesia.

Baca Juga: 6 Obat Alami yang Bagus untuk Mengatasi Kurang Darah, Ampuh!

"Pabrik ini akan membantu PMI untuk mencapai kemandirian dalam penyediaan kantong darah," kata Jusuf Kalla.

"Sebelumnya, PMI masih harus mengimpor kantong darah dari luar negeri, yang tentu saja membutuhkan biaya yang besar dan berisiko terhambat oleh berbagai faktor," sambungnya.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengapresiasi peluncuran pabrik ini. Ia mengatakan bahwa pabrik ini akan membantu meningkatkan ketahanan nasional di bidang kesehatan.

"Pabrik ini akan membantu Indonesia untuk tidak lagi tergantung pada impor kantong darah. Ini adalah langkah maju yang besar bagi Indonesia," kata Budi Gunadi Sadikin.

Pabrik ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan kantong darah di seluruh Indonesia. Saat ini, kebutuhan kantong darah di Indonesia mencapai 5 juta kantong per tahun.

Baca Juga: 5 Jenis Makanan untuk Menambah Darah, Wajib Disimak!

“Pabrik ini merupakan tonggak sejarah penting bagi PMI dan Indonesia. Dengan adanya pabrik ini, Indonesia tidak lagi bergantung pada impor kantong darah,” ,” kata Jusuf Kalla, Ketua Umum PMI.

Kebutuhan darah di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Saat ini, kebutuhan darah nasional mencapai 5,4 juta kantong per tahun, sedangkan yang tersedia baru sekitar 4 juta kantong.