INDOZONE.ID - Kehamilan yang normal dan sehat selalu menjadi harapan bagi seorang ibu hamil. Namun, tidak semua kehamilan berakhir dengan baik.
Dilansir dari National Health beberapa dapat terganggu dan membahayakan kesehatan ibu dan janin, salah satunya adalah kehamilan ektopik.
Mari kita simak informasi yang telah dirangkum oleh Indozone berikut ini untuk memahami lebih lanjut mengenai apa yang menyebabkan kehamilan ektopik.
Baca Juga: 6 Tips Jaga Kesehatan dan Semangat Selama Puasa
Kehamilan ektopik adalah kondisi di mana kehamilan terjadi di luar rahim. Biasanya, setelah sel telur dibuahi, ia akan menempel pada dinding rahim dan berkembang.
Namun, pada kehamilan ektopik, sel telur yang telah dibuahi tidak menempel di rahim, melainkan di tempat lain di luar rahim.
Pada kebanyakan kasus kehamilan ektopik, sel telur yang telah dibuahi akan menempel pada tuba falopi atau bagian saluran yang menghubungkan ovarium dan rahim.
Namun, pada kasus tertentu, sel telur dapat menempel di ovarium, rongga perut, atau serviks.
Ketika sang ibu mengalami gejala kehamilan ektopik, kehamilannya tak dapat berkembang secara normal.
Karena sel telur yang telah dibuahi tidak dapat berkembang di dalam rahim. Selain itu, jaringan tempat sel telur tersebut menempel dapat menyebabkan perdarahan dan menjadi ancaman bagi kesehatan jika tidak segera diobati.
Baca Juga: Simak, Ini Dia 5 Khasiat Utama Buah Alpukat untuk Kesehatan!
Penyebab umum kehamilan ektopik adalah kerusakan pada tuba falopi akibat peradangan atau cacat.
Kondisi ini dapat mencegah sel telur untuk masuk ke rahim dan menyebabkannya terjebak di tuba falopi.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Clevelandclinic.org