Gejala penyakit ebola (cbc.ca)
Gejala penyakit Ebola dapat bervariasi dari demam, sakit kepala, kelelahan, nyeri otot, hingga gejala gastrointestinal seperti mual dan diare. Pada kasus yang lebih parah, pasien dapat mengalami ruam, batuk, sesak napas, dan pendarahan internal dan eksternal.
Tingkat fatalitas penyakit ini bervariasi tergantung pada spesies virus, usia pasien, dan faktor-faktor lainnya, dengan tingkat kematian yang berkisar antara 25 hingga 90%.
Baca Juga: Pertama Kalinya, Dokter di Uganda Meninggal Karena Terinfeksi Ebola
Diagnosa Penyakit Ebola (nytimes.com)
Diagnosis penyakit Ebola merupakan tantangan tersendiri karena gejalanya pada tahap awal sering kali mirip dengan penyakit lain seperti malaria atau demam berdarah.
Diagnosis laboratorium, yang melibatkan tes PCR untuk mendeteksi RNA virus, harus dilakukan di bawah kondisi biokontainment tinggi untuk mencegah penyebaran virus.
Selain itu, diagnosa klinis dapat didukung oleh sejarah perjalanan pasien, gejala yang dialami, dan hasil pemeriksaan fisik.
Pengobatan penyalit ebola. (everydayhealth.com)
Sampai saat ini, belum ada pengobatan spesifik untuk penyakit Ebola. Pasien EVD memerlukan perawatan suportif intensif, seperti cairan intravena, rehidrasi oral, dan pemeliharaan status oksigen dan tekanan darah.
Meskipun demikian, terapi eksperimental seperti penggunaan dua jenis antibodi monoklonal, REGN-EB3 dan mAb114, telah menunjukkan potensi dalam pengobatan infeksi yang disebabkan oleh Zaire ebolavirus.
Penyakit Ebola tetap menjadi ancaman serius bagi kesehatan global, dengan potensi untuk menyebabkan wabah yang merusak dan mematikan.
Pemahaman yang lebih dalam tentang sejarah, sumber alam, transmisi, gejala, diagnosis, dan pengobatan penyakit ini penting untuk mengendalikan penyebarannya di masa depan dan melindungi kesehatan masyarakat global.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Gov.uk