6 Penyebab Perut Begah dan Cara Mengatasi Begah Pada Perut

Ilustrasi perut begah setelah makan (medicalnewstoday.com)

INDOZONE.ID - Sensasi begah di perut adalah masalah umum yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan gangguan dalam aktivitas sehari-hari.

Begah dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari pola makan yang buruk hingga kondisi medis tertentu.

Namun, dengan pemahaman yang baik tentang penyebabnya dan penggunaan beberapa strategi penanganan, kamu  dapat mengatasi begah di perut dengan efektif.

Berikut adalah penjelasan tentang penyebab begah dan cara-cara untuk mengatasinya, simak penjelasan selengkapnya dibawah ini!

Penyebab Begah di Perut

1. Pola Makan yang Buruk

Salah satu cara untuk menjaga keseimbangan pola makan saat liburan adalah dengan membatasi frekuensi makan di luar. (freepik.com)

Konsumsi makanan yang berlemak, pedas, berkarbonasi, atau sulit dicerna dapat menyebabkan produksi gas yang berlebihan di dalam perut, yang pada gilirannya menyebabkan sensasi begah.

2. Makan Terlalu Cepat

Makan gorengan berbahaya. (Freepik)

Menelan udara secara berlebihan saat makan terlalu cepat atau bicara saat makan juga dapat menjadi penyebab begah.

3. Kebiasaan Mengunyah Permen Karet

Aspartam, pemanis buatan yang umum digunakan dalam minuman ringan dan makanan rendah kalori seperti permen karet, telah dikaitkan dengan risiko gangguan kesehatan otak. (freepik.com)

Mengunyah permen karet secara berlebihan dapat menyebabkan kamu menelan lebih banyak udara dan akhirnya mengalami sensasi begah.

Baca Juga: Bahaya Minun Kopi saat Perut Kosong yang Kamu Harus Tahu, Salah Satunya Bisa Bikin Stres

4. Konsumsi Minuman Beralkohol atau Bersoda

alkohol

Minuman beralkohol atau bersoda mengandung gas yang dapat memicu pembentukan gas di perut dan menyebabkan begah.

5. Stres dan Kecemasan

Stres

Stres dan kecemasan dapat memengaruhi proses pencernaan, menyebabkan perut terasa kembung dan begah.

6. Kondisi Medis

Pengobatan ke dokter. (freepik.com)

Beberapa kondisi medis seperti sindrom iritasi usus besar (IBS), intoleransi laktosa, atau penyakit pencernaan lainnya juga dapat menjadi penyebab begah yang kronis.

Cara Mengatasi Begah di Perut

1. Merubah Pola Makan

Ilustrasi pola makan yang sehat.

Hindari makan terlalu cepat, makan makanan berlemak atau pedas, serta mengunyah permen karet secara berlebihan. Pilihlah makanan yang lebih mudah dicerna dan tinggi serat.

2. Hindari Minuman Beralkohol dan Bersoda

Ilustrasi orang minum alkohol (Freepik/drobotdean)

Batasi konsumsi minuman beralkohol dan bersoda, dan lebih banyak minum air putih untuk menjaga hidrasi dan mempercepat proses pencernaan.

Baca Juga:  5 Buah yang Sebaiknya Dihindari saat Perut Kosong, Jangan Dimakan untuk Buka Puasa 

3. Olahraga Teratur

Berenang telah lama dikenal sebagai salah satu olahraga yang menyenangkan dan bermanfaat bagi kesehatan. (freepik.com)

Berolahraga secara teratur dapat membantu meningkatkan peredaran darah dan pencernaan, serta mengurangi stres yang dapat memicu begah.

4. Kelola Stres dan Kecemasan

Ilustrasi stres. (Freepik)

Temukan teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam untuk membantu mengurangi stres dan kecemasan yang dapat mempengaruhi pencernaan.

5. Konsultasikan dengan Dokter

Lansia harus memeriksa mulut, gigi, dan gusi mereka setiap 6 bulan ke dokter gigi. (freepik.com)

Jika begah kamu terus berlanjut atau menyebabkan ketidaknyamanan yang parah, segera konsultasikan dengan dokter atau ahli gastroenterologi untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Baca Juga: 7 Kebiasaan Buruk yang Bikin Perut Buncit, Wajib Simak!

Sensasi begah di perut adalah masalah umum yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari pola makan yang buruk hingga kondisi medis tertentu.

Dengan memahami penyebabnya dan mengadopsi beberapa cara penanganan yang efektif seperti perubahan pola makan, olahraga teratur, dan manajemen stres, kamu dapat mengurangi gejala begah dan meningkatkan kenyamanan pencernaan.

Jika begah terus berlanjut atau disertai dengan gejala lain yang mengganggu, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.