Ilustrasi Transabled. (Freepik)
INDOZONE.ID - Bila transeksual adalah orang dengan gender pria merasa ia adalah seorang wanita aua sebaliknya, maka tranabled lebih kontroversial lagi. Bayangkan jika Anda merasa tubuh Anda yang sehat tidak sesuai dengan identitas diri yang sejati dan merasa dirinya seharusnya cacat.
Ibarat kata, ada orang yang bisa melihat, tapi merasa identitas dirinya adalah orang buta.
Fenomena ini, yang menimbulkan perdebatan sengit di berbagai kalangan, mengundang kita untuk memahami lebih dalam tentang identitas tubuh dan kompleksitas psikologis di baliknya.
Apa sebenarnya transabled itu? Mengapa orang merasakan keinginan ini? Mari kita eksplorasi lebih lanjut seperti yang dikutip dari KamiBijak.
Transabled adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan individu yang merasa bahwa mereka seharusnya memiliki suatu kondisi cacat meskipun tubuh mereka sebenarnya sehat.
Baca Juga: Kisah Gadis Punya Jempol Raksasa Gara-gara Idap Cacat Langka, Susah Jalan dan Tak Bisa Pakai Sepatu
Keinginan ini bisa berupa kehilangan penglihatan, pendengaran, atau bahkan anggota tubuh. Bagi individu transabled, hidup dengan kondisi cacat dirasa lebih mencerminkan identitas diri mereka yang sebenarnya.
Beberapa ahli berpendapat bahwa keinginan ini mungkin disebabkan oleh Body Integrity Identity Disorder (BIID), sebuah kondisi di mana seseorang merasa bahwa bagian tubuh tertentu tidak seharusnya menjadi bagian dari diri mereka.
Faktor psikologis dan neurologis juga diduga berperan dalam fenomena ini, meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memahami sepenuhnya penyebabnya.
Fenomena transabled menimbulkan kontroversi yang signifikan. Banyak yang menganggapnya sebagai gangguan mental yang memerlukan perawatan, sementara yang lain memandangnya sebagai bagian sah dari identitas diri.
Ada kekhawatiran bahwa hal ini dapat merusak upaya advokasi bagi individu dengan disabilitas sejati, dan juga menimbulkan pertanyaan etis tentang intervensi medis untuk memenuhi keinginan tersebut.
Baca Juga: Mari Mulai Mengenal Tunarungu dan Cara Menghilangkan Diskriminasi Terhadap Difabel
Individu transabled sering kali menghadapi stigma dan penolakan dari masyarakat. Mereka merasa terisolasi dan sulit menemukan dukungan yang memadai.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Kamibijak.com