Babat sapi adalah sumber yang baik untuk beberapa vitamin dan mineral, termasuk vitamin B12, zinc, selenium, dan zat besi.
Vitamin B12 penting untuk fungsi saraf dan pembentukan sel darah merah, sementara zinc dan selenium berkontribusi pada sistem kekebalan tubuh, pertahanan tubuh dan antioksidan.
Zat besi sangat penting untuk transportasi oksigen dalam tubuh.
Babat sapi kaya akan kolagen, protein yang mendukung elastisitas kulit, kesehatan sendi, dan jaringan ikat pada tubuh secara keseluruhan.
Mengonsumsi makanan yang kaya kolagen seperti babat, dapat berkontribusi pada kulit yang lebih sehat dan fungsi sendi yang lebih baik.
Babat sapi mengandung jenis serat unik yang dikenal sebagai inulin, yang dapat bertindak sebagai prebiotik.
Prebiotik mendukung pertumbuhan bakteri baik dalam usus, mendukung kesehatan pencernaan, dan berpotensi meningkatkan penyerapan nutrisi.
Babat sapi umumnya rendah lemak, menjadikannya pilihan yang cocok bagi mereka yang ingin mengelola asupan lemak.
Baca Juga: Puluhan Ekor Sapi Mati di Sulbar Diduga Kena Virus Jembrana, Apa Itu?
Ini bisa menjadi pilihan protein yang ramping, yang menyediakan nutrisi esensial tanpa konsumsi kalori yang berlebihan.
Karena babat sapi tidak sepopuler steak dan produk daging lainnya, harganya cenderung lebih terjangkau.
Mengonsumsi berbagai bagian hewan, termasuk potongan yang kurang umum seperti babat, bermanfaat pada pengurangan limbah makanan dan mendukung praktik berkelanjutan dalam industri makanan.
Demikianlah beberapa penjelasan mengenai 7 manfaat babat sapi untuk kesehatan yang sering dikonsumsi pecinta jeroan.
Meskipun babat mungkin bukan pilihan makanan yang biasa bagi banyak orang, manfaat kesehatannya membuatnya layak dipertimbangkan dalam pola makan yang seimbang.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Foodandhome.co.za