- Gugup
- Gelisah
- Sulit tidur
- Detak jantung cepat
- Masalah pencernaan
Jika kamu terbiasa mengonsumsi kafein secara teratur dan tiba-tiba berhenti, kamu bisa mengalami beberapa gejala seperti:
- Sakit kepala
- Kecemasan
- Kelelahan
- Suasana hati yang tertekan
- Sulit berkonsentrasi
- Gemetar
- Iritabilitas
Penarikan kafein tidak dianggap berbahaya seperti penarikan obat-obatan, tetapi bisa sangat mengganggu.
Alasan kafein yang dapat menyebabkan kecemasan. (freepik.com)
Kandungan kafein bervariasi tergantung pada jenis minuman, jumlah, dan cara pembuatannya. Berikut adalah kandungan kafein dalam beberapa minuman populer:
- 8 ons kopi tanpa kafein mengandung 3–12 mg
- 8 ons kopi hitam biasa mengandung 102–200 mg
- 8 ons espresso mengandung 240–720 mg
- 8 ons teh hitam mengandung 25–110 mg
- 8 ons teh hijau mengandung 30–50 mg
- 12 ons soda mengandung 37–55 mg
- 12 ons minuman energi mengandung 107–120 mg
Kafein dalam kopi. (freepik.com)
Menurut U.S. Food and Drug Administration (FDA), 400 miligram per hari, setara dengan sekitar 4 cangkir kopi, biasanya tidak menyebabkan efek negatif atau berbahaya bagi orang dewasa yang sehat. Namun, sekitar 1.200 mg kafein dapat menyebabkan efek toksik seperti kejang.
Baca Juga: Jangan Sepele! Ini Tanda-tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Kafein
Sensitivitas terhadap kafein bervariasi antara individu, jadi penting untuk memperhatikan reaksi tubuhmu sendiri. Beberapa obat juga dapat dipengaruhi oleh konsumsi kafein, jadi konsultasikan dengan dokter jika kamu memiliki kekhawatiran ini.
Demikianlah beberapa penjelasan mengenai alasan kafein dapat menyebabkan kecemasan.
Terdapat hubungan antara konsumsi kafein dan kecemasan, termasuk kecemasan yang diinduksi oleh kafein.
Namun, bagi kebanyakan orang, konsumsi kafein dalam jumlah sedang, aman dan dapat memberikan manfaat. Mengurangi atau menghilangkan kafein dari pola makan anda secara tiba-tiba dapat menyebabkan gejala yang juga dapat memicu kecemasan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Healthline.com