"Kadang-kadang kalau pertumbuhan anak balita disaat dia panas, tumbuh gigi terus mau ngomong ataupun di mau belajar jalan pasti berat badannya menurun itu bukan BGM tapi masa pertumbuhan dan tetap kami pantau," kata Erna.
Baca Juga: Mengenal Wasting pada Anak: Lebih Dari Sekadar Stunting, Kenali Gejala dan Cara Mencegahnya
Mendapat predikat Desa yang paling tinggi mengalami peningkatan jumlah anak dan ibu hamil yang datang ke posyandu, Erna membeberkan kiat khusus yang diterapkan di 23 posyandu yang ada di wilayahnya. Pertama, dari hasil sukarela masyarakat yang berikan sumbangan (kobokan) digunakan untuk membuat olahan yang bisa dijadikan sebagai pemanis bagi ibu dan anak untuk mau datang ke posyandu.
"Yang pertama kita tidak memaksakan kobokan kalau dia mau kasih silahkan, kalau tidak gak papa. Dari hasil kobokan itu kita bikin olahan seperti bubur kacang ijo, telur rebus, agar-agar, itu jadi balik lg ke mereka jadi ada pemancing. Alhamdulillah antusiasnya tambah meningkat balitanya," ungkapnya.
"Ditambah lagi kita juga kerjasama dari salah satu rumah sakit dan perusahaan. Jadi yang kerjasama yang memberikan PMT tambahan setiap bulan," lanjutnya.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan