Serangan jantung. (freepik.com)
INDOZONE.ID - Henti jantung mendadak adalah sebuah kondisi saat jantung tiba-tiba berhenti berdetak dan tidak dapat memadai dalam kelangsungan hidup.
Menjadi organ yang sangat vital, kondisi henti jantung mendadak dapat mengancam keselamatan hidup manusia.
Kondisi henti jantung mendadak berbeda dengan serangan jantung, meski keduanya sama-sama membahayakan.
Henti jantung mendadak biasanya dikaitkan dengan terganggunya sistem kelistrikan jantung.
Akibat gangguan itu, jantung tidak lagi berdetak normal. Fungsi pemompaan jantung terhenti atau jadi terhambat.
Sementara serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke jantung terhambat atau terhenti, biasanya karena penyumbatan plak di arteri koroner.
Kondisi itu menyebabkan matinya pada otot jantung. Namun, serangan jantung tidak serta merta berarti jantung berhenti berdetak.
Baca Juga: 5 Buah Terbaik untuk Meningkatkan Kesehatan Jantung
Tanda terjadinya henti jantung sementara biasanya antara lain tiba-tiba kolaps, tidak sadarkan diri, tidak ada denyut nadi, dan tidak ada pernapasan yang jelas.
Namun, juga gejala-gejala yang mungkin mengindikasikan henti jantung mendadak dapat terjadi, seperti rasa tidak nyaman di dada, sesak napas atau kesulitan bernapas, lemas, dan irama jantung cepat dan tidak teratur.
Salah satu penyebab henti mendadak yang paling umum adalah serangan jantung. Serangan jantung dapat menyebabkan gangguan irama jantung yang berbahaya dan dapat menyebabkan henti mendadak.
Penyakit jantung koroner juga dapat menjadi penyebab henti mendadak, terutama jika tidak diobati atau tidak diatasi dengan baik.
Trauma berat, seperti pukulan atau benturan ke dada, juga dapat menyebabkan henti mendadak.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Primayahospital