Memberikan bayi botol berisi susu atau minuman manis saat tidur dapat menyebabkan cairan tersebut menempel pada gigi selama berjam-jam, yang kemudian menjadi makanan bagi bakteri penyebab kerusakan gigi, yang dikenal sebagai kerusakan gigi botol bayi.
Baca Juga: Riset: Gigi Berlubang Duduki Posisi Teratas Kasus yang Bikin Masyarakat Kesakitan
Tidak membersihkan gigi dengan baik setelah makan dan minum dapat menyebabkan plak terbentuk dengan cepat, memulai tahap awal kerusakan gigi dan radang gusi.
Fluorida membantu mencegah dan memperbaiki kerusakan gigi pada tahap awal. Fluorida biasanya ditambahkan ke dalam air minum dan merupakan bahan umum dalam pasta gigi dan obat kumur. Air kemasan sering kali tidak mengandung fluorida.
Anak-anak kecil dan remaja di Amerika Serikat cenderung memiliki gigi berlubang. Orang dewasa yang lebih tua juga berisiko karena gigi yang aus dan gusi yang menyusut, serta penggunaan obat yang mengurangi produksi air liur.
Kondisi mulut kering disebabkan oleh kurangnya air liur yang membantu mencegah kerusakan gigi dengan membersihkan makanan dan plak dari gigi. Obat tertentu, kondisi medis atau kemoterapi dapat mengurangi produksi air liur.
Tambalan gigi yang sudah lama dapat melemah atau rusak, memungkinkan plak menumpuk dan sulit dihilangkan. Alat gigi yang tidak pas lagi juga dapat menyebabkan kerusakan gigi.
Refluks asam lambung dapat menyebabkan asam lambung mengalir ke mulut, mengikis enamel gigi, dan menyebabkan kerusakan. Hal ini dapat membuka jaringan dalam gigi terpapar bakteri yang kemudian menyebabkan gigi berlubang.
Anoreksia dan bulimia dapat menyebabkan erosi gigi dan gigi berlubang. Asam lambung dari muntah berulang mengikis enamel gigi, dan gangguan makan dapat mengganggu produksi air liur.
Demikian beberapa penjelasan mengenai 11 penyebab gigi berlubang, sering ngemil hingga faktor usia. Memahami penyebab gigi berlubang adalah langkah penting dalam pencegahan dan perawatan gigi yang sehat.
Dengan menjaga kebersihan gigi, mengatur pola makan, dan rutin memeriksakan gigi ke dokter, kita dapat mengurangi risiko terjadinya gigi berlubang dan menjaga kesehatan mulut secara keseluruhan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Mayoclinic.org