Gaya hidup yang tidak aktif dapat menyebabkan penumpukan lemak dalam arteri. Ketika arteri yang menyuplai darah ke jantung tersumbat, hal ini dapat menyebabkan serangan jantung.
Jika arteri yang menyuplai darah ke otak terkena, hal ini dapat menyebabkan stroke. Aktivitas fisik yang teratur membantu menjaga arteri tetap sehat dan mengurangi risiko penyakit jantung.
Diabetes, yang ditandai dengan kadar gula darah tinggi, dapat lebih dari dua kali lipat risiko seseorang terkena penyakit jantung koroner.
Diabetes dapat menyebabkan penebalan lapisan pembuluh darah, yang dapat membatasi aliran darah dan mempercepat perkembangan aterosklerosis.
Ilustrasi penderita obesitas jalan kaki
Obesitas atau kelebihan berat badan meningkatkan risiko berbagai kondisi kesehatan, termasuk penyakit jantung koroner. Berat badan berlebih memberikan tekanan tambahan pada jantung dan dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol dan tekanan darah, yang semuanya merupakan faktor risiko PJK.
Baca Juga: Apa Aturan Konsumsi Lemak bagi Pasien Jantung Koroner?
Memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung koroner meningkatkan risiko seseorang terkena kondisi ini. Faktor genetik dapat mempengaruhi kecenderungan seseorang untuk mengalami aterosklerosis dan kondisi yang terkait seperti hipertensi dan diabetes.
Demikian beberapa penjelasan mengenai penyebab dan faktor yang menyebabkan jantung koroner. Penyakit jantung koroner adalah kondisi serius yang dapat mempengaruhi banyak aspek pada aktivitas sehari-hari.
Memahami penyebab dan faktor risiko adalah langkah penting dalam pencegahan penyakit jantung koroner. Dengan melakukan gaya hidup sehat dan melakukan konsultasi dengan dokter, anda dapat mengurangi risiko dan menjaga kesehatan jantung dengan optimal.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Nhs.uk