Ilustrasi sakit tenggorokan sebagai efek samping dari cuka apel. (freepik.com)
Asam kuat dalam cuka apel dapat menyebabkan sensasi terbakar atau iritasi di tenggorokan, terutama jika tidak diencerkan dengan benar.
Ketidaknyamanan ini dapat berkisar dari ringan hingga parah dan dapat menyebabkan rasa sakit, kesulitan menelan dan bahkan cedera pada kerongkongan.
Selalu encerkan cuka apel dengan air atau cairan lain untuk mengurangi risiko iritasi tenggorokan.
Ilustrasi iritasi kulit sebagai efek samping dari cuka apel (freepik.com)
Beberapa orang mengaplikasikan cuka apel secara topikal pada kulit karena percaya bisa memperbaiki jerawat dan kondisi kulit lainnya, tetapi ini tidak sepenuhnya aman.
Mengaplikasikan cuka apel yang tidak diencerkan langsung ke kulit dapat menyebabkan iritasi, kemerahan, dan bahkan luka bakar kimia, terutama bagi mereka yang memiliki kulit sensitif.
Sebuah laporan menunjukkan bahwa seorang remaja mengalami luka bakar kimia setelah mengaplikasikan cuka apel untuk menghilangkan dua tahi lalat.
Ilustrasi kram otot. (freepik.com)
Konsumsi cuka apel yang berlebihan dapat menurunkan kadar kalium dalam tubuh, yang penting untuk menjaga fungsi otot dan saraf yang tepat.
Ini sangat mengkhawatirkan bagi orang yang minum obat untuk menurunkan kalium, seperti diuretik untuk pengobatan hipertensi.
Kadar kalium yang rendah secara berkepanjangan dapat menyebabkan gejala seperti kelemahan, kelelahan, dan dalam kasus yang parah, kram otot atau detak jantung tidak teratur.
Ilustrasi interaksi obat obatan sebagai efek samping dari cuka apel. (freepik.com)
Cuka apel dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu, seperti diuretik, pencahar, dan insulin, yang dapat mengubah efek obat-obatan tersebut.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Healthshots.com