Ilustrasi wanita yang mengalami gejala jantung koroner. (freepik.com)
INDOZONE.ID - Kamu tahu nggak, ternyata wanita memiliki risiko lebih besar terkena masalah irama jantung atau aritmia dibandingkan pria? Hal ini diungkapkan oleh dr. Sunu Budhi Raharjo, seorang dokter spesialis jantung dan pembuluh darah lulusan Universitas Indonesia.
Dr. Sunu menjelaskan bahwa aritmia bisa menyerang di usia berapa pun.
"Gejalanya sempoyongan, kadang-kadang pingsan, tapi, bangun lagi. Kalau nggak bangun, dia henti jantung," ujar Sunu.
Aritmia adalah gangguan kesehatan yang bikin detak jantung jadi nggak teratur, bisa lebih cepat atau lebih lambat dari biasanya. Sebenarnya, permasalahan irama jantung ini umumnya nggak terlalu berbahaya.
Baca Juga: Dampak Kerja Malam pada Kesehatan: Risiko Penyakit Jantung, Stroke, dan Diabetes
Tapi, kalau detak jantungmu mulai terasa aneh atau nggak biasa, hal ini bisa berakibat fatal. Bahkan, bisa sampai menyebabkan kematian mendadak.
Aritmia sering ditandai dengan jantung yang berdebar tanpa alasan saat tubuh tidak sedang beraktivitas, bahkan sering kali lebih cepat saat akan tidur. Dalam kasus yang lebih parah, aritmia bisa membuat pasien pingsan atau kolaps.
Penanganan cepat dengan pompa jantung yang adekuat sangat diperlukan.
Baca Juga: Manfaat Donor Darah, Jaga Kesehatan Jantung hingga Turunkan Berat Badan
Aritmia juga bisa menyebabkan kejang karena otot jantung mengalami kram, sehingga suplai darah ke otak terganggu. Yang menarik, aritmia bisa menyerang baik orang muda maupun tua.
"Ibarat pohon muncul benalu, kan, bukan dari pohon itu tumbuh ada benalu. Itu yang tidak dipengaruhi dari faktor degeneratif," jelas Sunu.
Serangan jantung. (freepik.com)
Berbeda dengan serangan jantung aorta yang lebih sering dipicu oleh hipertensi lama, diabetes, kolesterol tinggi, dan kebiasaan merokok.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Antara