INDOZONE.ID - Wabah mpox yang sedang meningkat di Afrika telah memicu perhatian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan peringatan darurat. Kasus mpox mulai bermunculan di luar Afrika yang menambah kekhawatiran akan penyebaran virus ini. Berikut 6 fakta wabah virus mpox yang kini sedang meningkat di Afrika hingga Filipina.
Ilustrasi virus cacar monyet atau mpox. (freepik.com)
Mpox, sebelumnya dikenal sebagai cacar monyet, pertama kali terdeteksi pada manusia di Republik Demokratik Kongo pada tahun 1970. Penyakit ini memiliki dua subtipe, yaitu clade 1 yang lebih mematikan dan clade 2 yang lebih ringan.
Clade 1 telah menjadi endemik di wilayah Basin Kongo di Afrika Tengah selama beberapa dekade, sedangkan clade 2 lebih banyak ditemukan di Afrika Barat.
Virus ini menyebar melalui kontak fisik yang erat, termasuk kontak seksual, dan menimbulkan gejala seperti demam hingga nyeri otot.
Baca Juga: Kemenkes Umumkan 88 Kasus Mpox Cacar Monyet, Begini Varian yang Mewabah di Indonesia
Ilustrasi cacar monyet atau monkey pox (mpox). (freepik.com)
Wabah mpox terbaru ini disebabkan oleh clade 1 yang lebih mematikan, dengan varian baru yang telah bermutasi, dikenal sebagai clade 1b. Varian ini pertama kali ditemukan di kalangan pekerja seks di Kongo pada September 2023.
Pekan ini, kasus pertama clade 1b dilaporkan di luar Afrika, yaitu di Swedia, diikuti oleh kasus pertama di Asia yang dilaporkan di Pakistan.
Para ahli kesehatan memperkirakan bahwa kasus mpox ini akan meningkat di Eropa dan bagian dunia lainnya, mengingat tidak adanya mekanisme yang efektif untuk mencegah penyebaran virus ini.
Baca Juga: Filipina Deteksi Kasus Virus MPOX Tahun Ini, Belum Diketahui Pasti Jenisnya
Ilustrasi virus mpox yang kini menjangkit Filipina. (freepik.com)
Filipina baru saja mengonfirmasi kasus baru virus mpox, yang pertama terdeteksi sejak Desember tahun lalu.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Channelnewsasia.com