Ilustrasi buah salak untuk kesehatan tubuh
INDOZONE.ID - Buah salak (salacca zalacca), juga dikenal sebagai "snake fruit" karena kulitnya yang menyerupai sisik ular, adalah salah satu buah tropis yang banyak ditemukan di Asia Tenggara, terutama Indonesia, Malaysia, dan Thailand.
Di balik kulitnya yang mirip sisik ular, tersembunyi harta karun berupa daging buah salak yang kaya manfaat.
Rasanya yang unik, perpaduan manis dan asam, membuat salak menjadi buah yang berbeda dari yang lain.
Meskipun sering dibandingkan dengan buah tropis lain seperti mangga atau durian, buah ini memiliki khasiat yang didukung oleh penelitian ilmiah serta memberikan pemahaman mendalam tentang mengapa buah ini layak menjadi bagian dari pola makan sehari-hari.
Baca Juga: Buah Salak Cocok untuk Ibu Hamil, Bisa Rangsang Kecerdasan Bayi
Salah satu manfaat utama buah salak adalah kandungan seratnya yang tinggi. Serat sangat penting untuk menjaga kesehatan pencernaan karena membantu melancarkan proses buang air besar dan mencegah masalah seperti sembelit.
Dalam penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Food Science, buah salak mengandung sekitar 2,3 gram serat per 100 gram daging buah, menjadikannya pilihan yang baik untuk meningkatkan asupan serat harian.
Konsumsi serat yang cukup juga dapat membantu mengurangi risiko penyakit kronis seperti kanker usus besar dan diabetes tipe 2.
Selain serat, buah salak juga mengandung potasium dan antioksidan seperti flavonoid, yang dapat mendukung fungsi otak.
Potasium adalah mineral yang penting untuk menjaga fungsi saraf dan otot, serta dapat membantu dalam mengatur tekanan darah.
Studi yang dilakukan oleh International Journal of Biomedical Science menunjukkan bahwa flavonoid yang ada dalam buah-buahan, termasuk salak, memiliki potensi untuk meningkatkan memori dan konsentrasi dengan melindungi otak dari stres oksidatif.
Buah salak kaya akan karbohidrat, yang menjadikannya sumber energi alami yang baik.
Dengan mengonsumsi buah salak, tubuh mendapatkan glukosa yang cepat diserap dan digunakan untuk energi, sehingga sangat cocok dikonsumsi saat merasa lelah atau membutuhkan dorongan energi.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Journal Of Food Science