Buah salak kaya akan antioksidan seperti vitamin C, tanin, dan flavonoid. Antioksidan adalah senyawa yang melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas, yang dapat menyebabkan penuaan dini dan penyakit kronis seperti kanker dan penyakit jantung. P
Penelitian dari Journal of Agricultural and Food Chemistry menunjukkan bahwa buah salak memiliki potensi aktivitas antioksidan yang signifikan, yang berkontribusi terhadap kesehatan secara keseluruhan.
Antioksidan juga penting dalam menjaga sistem kekebalan tubuh tetap kuat, sehingga membantu melawan infeksi dan penyakit.
Dengan mengonsumsi buah salak secara teratur, Anda dapat membantu tubuh melawan radikal bebas dan menjaga kesehatan kulit, organ, serta jaringan tubuh.
Selain membantu dalam pengelolaan gula darah, kandungan kalium dalam buah salak juga bermanfaat bagi kesehatan jantung.
Kalium adalah mineral yang penting dalam menjaga keseimbangan cairan tubuh dan mendukung fungsi normal jantung dan pembuluh darah.
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of the American College of Cardiology, asupan kalium yang memadai dapat menurunkan risiko hipertensi dan stroke.
Kandungan serat dalam buah ini juga membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah, yang pada gilirannya mengurangi risiko penyakit jantung koroner.
Konsumsi buah-buahan kaya serat seperti salak sangat dianjurkan sebagai bagian dari diet sehat untuk menjaga kesehatan kardiovaskular.
Buah salak memang merupakan buah yang kecil namun penuh manfaat. Dari meningkatkan fungsi otak hingga mendukung kesehatan mata, serta berperan dalam pengendalian berat badan dan kesehatan jantung, buah ini patut dijadikan bagian dari pola makan sehat sehari-hari.
Selain rasanya yang unik, khasiat buah salak menjadikannya salah satu pilihan terbaik di antara buah-buahan tropis lainnya.
Jadi, jangan ragu untuk menambahkan buah salak ke dalam daftar makanan sehat. Dengan berbagai manfaat yang telah terbukti secara ilmiah, buah ini tidak hanya lezat tetapi juga menyehatkan tubuh secara keseluruhan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Journal Of Food Science