Gen Z Banyak yang Punya Second Account, Pakar Sebut Itu Gejala Depresi!

Ilustrasi Gen Z melewatkan momen penting di dalam hidup. (freepik.com)

INDOZONE.ID - Di zaman digital saat ini, media sosial telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari, terutama bagi generasi Z.

Dengan kecenderungan untuk membagikan pengalaman, perasaan, dan aspek kehidupan mereka secara online, banyak dari mereka yang memiliki lebih dari satu akun di berbagai platform media sosial.

Namun, fenomena ini tidak hanya sekadar menjadi tren, bisa jadi ini adalah sinyal adanya masalah kesehatan mental, termasuk depresi.

Akun kedua, atau second account, sering kali dibuat oleh generasi Z dengan berbagai tujuan.

Baca Juga: 5 Masalah yang Sering Dialami Gen Z dalam Percintaan: Kamu Hadapi yang Mana?

Sebagian orang menciptakan akun tambahan untuk menjaga privasi, sementara yang lain mungkin ingin berbagi konten yang lebih pribadi atau menampilkan sisi diri yang berbeda, dari yang terlihat di akun utama mereka.

Namun, sejumlah ahli kesehatan mental mengungkapkan kekhawatiran bahwa praktik ini bisa menjadi tanda adanya masalah yang lebih serius.

Oleh karena itu, sekadar akrab dengan dunia digital tidaklah cukup. Calon generasi emas Indonesia perlu memiliki literasi digital agar bisa menggunakan teknologi dengan bijak.

Guru Besar Psikologi di Universitas Diponegoro, Dian R Sawitri, menjelaskan bahwa media sosial menciptakan ilusi kehidupan yang sempurna, di mana penggunanya cenderung hanya menunjukkan sisi positif dari kehidupan mereka.

Rasa ketidakpuasan dan masalah kesehatan mental, seperti kecemasan dan depresi, dapat muncul ketika pengguna merasa bahwa kehidupan mereka tidak memenuhi "standar baru" yang ditetapkan di media sosial.

Baca Juga: Cara Mengenalkan Kembali Budaya Warisan Indonesia Terutama Gen Z, Berikut Ini Tips-nya!

Selain itu, konten negatif dan perbandingan sosial yang tidak sehat dapat mengurangi rasa percaya diri seseorang.

Media sosial juga dapat menimbulkan distraksi dan ketergantungan, terutama di kalangan generasi Z yang sangat terhubung dengan perangkat mereka.