Ilustrasi sibuk bekerja (Freepik/Wirestock)
INDOZONE.ID - Kecemasan adalah reaksi alami tubuh terhadap situasi yang dianggap mengancam atau tidak pasti.
Namun, kecemasan yang berlebihan dapat mengganggu kehidupan sehari-hari, produktivitas, serta kesehatan mental seseorang.
Salah satu cara yang terbukti efektif untuk mengatasi kecemasan adalah melalui praktik mindfulness, sebuah teknik yang mengajarkan Kamu untuk fokus pada momen saat ini dengan penuh kesadaran.
Artikel ini akan membahas bagaimana teknik mindfulness dapat membantu mengatasi kecemasan dan memberikan langkah-langkah praktis yang bisa Kamu terapkan.
Mindfulness adalah teknik yang berasal dari meditasi Buddhis, namun dalam perkembangannya, mindfulness telah diterima secara luas dalam berbagai praktik kesehatan mental modern.
Inti dari mindfulness adalah kesadaran penuh terhadap apa yang sedang terjadi pada saat ini, tanpa memberikan penilaian atau reaksi emosional yang berlebihan.
Dengan mindfulness, Kamu belajar untuk merespon pikiran dan perasaan dengan cara yang lebih tenang dan terkontrol.
Mindfulness memungkinkan Kamu untuk memusatkan perhatian pada napas, sensasi tubuh, atau lingkungan sekitar tanpa terburu-buru untuk menilai atau bereaksi terhadapnya.
Ini memberikan jarak emosional yang dapat membantu meredakan perasaan cemas yang berlebihan.
Baca Juga: Tips Jaga Kualitas Udara di Rumah, Jangan Buka Pintu dan Jendela saat Jam Sibuk
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa mindfulness bisa menjadi alat yang efektif dalam mengurangi kecemasan. Berikut adalah beberapa manfaat mindfulness bagi mereka yang mengalami kecemasan:
Menurunkan Stres
Mindfulness membantu menurunkan tingkat stres dengan mengurangi respons fisiologis tubuh terhadap situasi stres.
Ketika Kamu berlatih mindfulness, tubuh lebih cepat masuk ke dalam mode relaksasi, sehingga stres pun berkurang.
Meningkatkan Kualitas Tidur
Kecemasan seringkali mengganggu pola tidur. Dengan mempraktikkan mindfulness, Kamu bisa belajar untuk menenangkan pikiran yang gelisah sebelum tidur, sehingga tidur menjadi lebih nyenyak dan berkualitas.
Meningkatkan Konsentrasi
Pikiran yang cemas seringkali melompat-lompat dari satu hal ke hal lain, membuat Kamu sulit berkonsentrasi.
Dengan mindfulness, Kamu dilatih untuk fokus pada satu hal dalam satu waktu, yang dapat meningkatkan kemampuan konsentrasi dan produktivitas.
Mengurangi Pikiran Negatif Berulang
Salah satu ciri utama dari kecemasan adalah adanya pikiran negatif yang berulang, yang seringkali memperburuk kondisi kecemasan.
Mindfulness mengajarkan Kamu untuk menerima pikiran tersebut tanpa terjebak dalam siklus reaksi emosional yang memperburuk perasaan cemas.
Baca Juga: Kamu Harus Tau! Ini 10 Teknik Relaksasi Paling Efektif dan Mudah Dilakukan
Berikut beberapa langkah praktis yang bisa Kamu lakukan untuk mulai mempraktikkan mindfulness sebagai upaya mengatasi kecemasan:
Latihan pernapasan adalah langkah pertama dalam mindfulness. Cobalah untuk duduk dengan nyaman di tempat yang tenang.
Fokuskan perhatianmu pada napas—rasakan bagaimana udara masuk dan keluar dari tubuhmu.
Lakukan ini dengan tenang dan lambat. Jika pikiran mulai melayang ke hal lain, kembalikan fokusmu pada napas. Latihan ini bisa dilakukan selama 5 hingga 10 menit setiap hari.
Latihan mindfulness juga melibatkan kesadaran penuh akan tubuhmu. Sambil duduk atau berbaring, coba fokuskan perhatian pada setiap bagian tubuh, mulai dari kaki hingga kepala.
Rasakan sensasi yang ada, apakah itu ketegangan atau relaksasi, tanpa menilainya. Latihan ini membantu Kamu mengenali tanda-tanda fisik dari kecemasan dan meresponsnya dengan lebih baik.
Salah satu prinsip dasar dari mindfulness adalah fokus pada apa yang terjadi saat ini. Saat makan, cobalah untuk menikmati setiap gigitan tanpa terburu-buru.
Saat berjalan, perhatikan sensasi langkahmu di tanah, suara angin, atau pemandangan sekitar.
Dengan membiasakan diri untuk hadir di setiap momen, Kamu akan belajar untuk melepaskan pikiran yang menyebabkan kecemasan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Siloam Hospital