Kategori Berita
Media Network
Senin, 14 OKTOBER 2024 • 06:20 WIB

Keputihan Selama Hamil, Apakah Normal atau Perlu Diwaspadai?

Warna dan Konsistensi

- Normal: Keputihan berwarna bening, putih, atau sedikit kuning, dengan konsistensi yang bervariasi dari cair hingga kental.

- Tidak Normal: Keputihan berwarna hijau, kuning, atau abu-abu, terutama jika disertai bau tak sedap. Konsistensi yang terlalu tebal atau bergumpal,.juga menjadi tanda masalah.

Bau

- Normal: Keputihan yang normal tidak berbau atau hanya memiliki bau yang sangat ringan.

- Tidak Normal: Bau yang kuat dan tidak sedap, seperti bau amis, bisa menunjukkan adanya infeksi, seperti bacterial vaginosis.

Volume

- Normal: Peningkatan volume keputihan sering terjadi selama kehamilan dan merupakan hal yang wajar.
- Tidak Normal: Keputihan yang sangat banyak hingga membasahi pakaian atau pembalut secara terus-menerus, bisa menandakan adanya masalah serius.

Gejala Lain

- Normal: Keputihan yang normal biasanya tidak disertai gejala lain.

- Tidak Normal: Jika disertai dengan gatal, rasa terbakar, atau iritasi pada area vagina, ini bisa menjadi tanda infeksi atau kondisi lain yang perlu diperiksakan ke dokter.

Jika kamu mengalami gejala-gejala seperti bau tak sedap, warna keputihan yang mencurigakan, atau disertai rasa sakit, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Cara Alami Mengatasi Keputihan Tidak Normal Selama Kehamilan

Ilustrasi yogurt untuk mengatasi keputihan tidak normal. (freepik.com)

Ada beberapa cara alami yang dapat membantu meredakan ketidaknyamanan akibat keputihan yang tidak normal, meski tetap disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mencoba metode berikut:

1. Menjaga Kebersihan Area Vagina

Bersihkan area intim dengan air hangat dan sabun yang lembut tanpa pewangi. Hindari produk feminin yang beraroma kuat, karena dapat mengganggu keseimbangan alami vagina.

2. Gunakan Pakaian Dalam yang Nyaman

Pilih pakaian dalam berbahan katun untuk sirkulasi udara yang baik, dan hindari pakaian yang ketat agar tidak memerangkap kelembapan dan bakteri.

3. Hindari Penggunaan Produk yang Mengiritasi

Sabun yang wangi, sabun mandi berbusa, atau deterjen yang keras, dapat menyebabkan iritasi pada area sensitif. Gunakan produk yang lembut dan tidak beraroma.

4. Konsumsi Yogurt

Yogurt yang mengandung probiotik dapat membantu menjaga keseimbangan bakteri dalam tubuh dan mengurangi risiko infeksi jamur. Pastikan yogurt yang dikonsumsi tidak mengandung gula tambahan.

5. Obat Herbal

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Healthshots.com

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Keputihan Selama Hamil, Apakah Normal atau Perlu Diwaspadai?

Link berhasil disalin!