Kategori Berita
Media Network
Minggu, 20 OKTOBER 2024 • 12:49 WIB

Membongkar Rahasia Kesehatan Jantung Orang Jepang: Pola Makan Tradisional hingga Gaya Hidup

Ilustrasi pria yang mengalami jantung koroner. (freepik.com)

INDOZONE.ID - Penelitian epidemiologi tentang penyakit kardiovaskular di Jepang telah berlangsung sejak pertengahan abad ke-20, memberikan wawasan penting mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan jantung dan gaya hidup masyarakat.

Meskipun pola makan global terus berubah, Jepang berhasil mempertahankan tingkat penyakit jantung yang rendah, sebagian besar berkat pola makan yang kaya ikan, rendah lemak jenuh, dan konsumsi tinggi produk kedelai.

Salah satu penelitian internasional yang melibatkan Jepang adalah "Seven Countries Study" pada 1950-an, yang menemukan bahwa pola makan tradisional Jepang yang rendah lemak jenuh dan tinggi ikan berkontribusi pada rendahnya kadar kolesterol dan risiko penyakit jantung.

Baca Juga: Cara Cegah Kematian Jantung Mendadak: Lakukan Medical Check Up

Selain itu, studi NI-HON-SAN pada 1965 menunjukkan bahwa pria Jepang yang mengadopsi gaya hidup Barat cenderung memiliki risiko lebih tinggi terhadap penyakit jantung.

Penelitian INTERSALT menambahkan temuan penting dengan mengungkapkan bahwa konsumsi garam yang tinggi dapat meningkatkan tekanan darah dan risiko penyakit jantung, sehingga menekankan pentingnya mengurangi asupan garam dalam diet sehari-hari.

Studi lokal seperti Hisayama Study, yang dimulai pada 1961, menunjukkan dampak gaya hidup terhadap risiko penyakit jantung dan stroke.

Sementara itu, Osaka-Akita Study meneliti perbedaan risiko penyakit jantung di berbagai kelompok masyarakat berdasarkan pekerjaan dan gaya hidup. Penelitian Tanno-Sobetsu di Hokkaido juga menemukan hubungan antara resistensi insulin, diabetes, dan peningkatan risiko penyakit jantung.

Studi populasi seperti Suita dan Ohasama menyoroti pentingnya pemantauan tekanan darah untuk menjaga kesehatan jantung, baik di lingkungan perkotaan maupun pedesaan. Proyek NIPPON DATA yang dimulai pada 1980 melibatkan lebih dari 10.000 peserta dan menunjukkan bahwa gaya hidup sehat dapat menurunkan risiko penyakit jantung.

Baca Juga: Paling Sering Terjadi, Ternyata Ini 4 Penyebab Seseorang Alami Kematian Jantung Mendadak

JACC Study, yang melibatkan lebih dari 100.000 peserta, juga mengkaji dampak gaya hidup modern terhadap peningkatan risiko penyakit jantung dan kanker di Jepang.

Beberapa meta-analisis, seperti Japan Arteriosclerosis Longitudinal Study (JALS), menunjukkan bahwa tekanan darah tinggi adalah faktor utama risiko stroke dan serangan jantung. EPOCH-JAPAN Study juga mengkonfirmasi hubungan antara gaya hidup tidak sehat dan peningkatan risiko penyakit jantung serta stroke.

Sejak 1990, angka stroke di Jepang menunjukkan penurunan, meskipun terdapat peningkatan tekanan darah di kalangan populasi. Perubahan pola makan dan kenaikan berat badan menjadi tantangan baru, namun penurunan angka merokok dari 68,5% menjadi 30,2% merupakan pencapaian positif dalam upaya menjaga kesehatan jantung masyarakat.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Jurnal Internasional

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Membongkar Rahasia Kesehatan Jantung Orang Jepang: Pola Makan Tradisional hingga Gaya Hidup

Link berhasil disalin!