Hindari Pakai Sarung Tangan pada Bayi, Dapat Mengganggu Perkembangan Otak dan Emosinya

Ilustrasi ibu dan bayi. (Freepik)

INDOZONE.ID - Sebagian besar bayi sering dipakaikan sarung tangan oleh orang tua untuk mencegah kuku mereka melukai tubuh.

Namun, menurut Dokter Spesialis Anak, dr. Dimple Nagrani, Sp.A, penggunaan sarung tangan pada bayi dapat menghambat perkembangan mereka, terutama dari segi otak dan emosi.

Sarung tangan bayi membatasi dalam menstimulasi dirinya sejak lahir.

Pada awal kelahiran, bayi belum memiliki penglihatan yang baik, sehingga mereka lebih mengandalkan indera peraba dan penciuman untuk mengenal lingkungan sekitar.

Fase ini, yang dikenal sebagai fase oral, sangat penting untuk perkembangan otak dan emosional bayi.

Baca Juga: Benarkah Kaldu Tulang Meredakan Nyeri Sendi dan Masalah Pencernaan? Ini Penjelasannya

Membiarkan tangan bayi bebas tanpa sarung tangan juga memiliki banyak manfaat.

Misalnya, kebiasaan memasukkan tangan ke dalam mulut bukanlah hal buruk, justru dapat membantu bayi menenangkan dirinya sendiri serta mendukung sistem pencernaan.

Fase oral memiliki peran krusial dalam perkembangan otak dan emosi bayi.

"Ketika bayi memasukkan tangannya ke mulut, mereka dapat menenangkan diri dan menelan air liur yang membantu pencernaan serta mengurangi kembung," ujar dr. Dimple, dikutip dari Instagram @happykids_id (27/10/2024).

Fase ini biasanya mulai muncul saat bayi berusia 3-4 bulan.

Oleh karena itu, orangtua sebaiknya tidak melarang bayi untuk memasukkan tangan ke mulut, karena aktivitas ini membantu mereka mengenali berbagai tekstur, aroma, dan juga memperkuat otot rahang.

"Selama fase ini, bayi sering kali menjilat atau menggigit, yang sangat berguna untuk mengenali tekstur, rasa, dan aroma, serta mempersiapkan mereka untuk transisi ke makanan pendamping ASI (MPASI). Fase ini juga membantu memperkuat rahang," tambahnya.