Senin, 28 OKTOBER 2024 • 20:15 WIB

Selalu BAB Setelah Makan, Apakah Berbahaya bagi Kesehatan?

Author

Nizar Yanuar

Ilustrasi kesulitan buang air besar.

INDOZONE.ID - Sebagian besar orang memerlukan waktu untuk mencerna makanan yang masuk ke dalam tubuh. Namun, ada juga orang yang selalu BAB setelah baru makan.

Kondisi ini BAB setelah makan ini sering membuat orang bertanya-tanya, karena seolah-olah makanan yang baru saja dikonsumsi langsung dikeluarkan dari tubuh.

Menurut dokter sekaligus content creator kesehatan, dr. Kevin Mak, makanan yang masuk ke tubuh sebenarnya membutuhkan waktu cukup lama untuk diproses dalam saluran pencernaan hingga akhirnya dibuang sebagai kotoran.

Ketika makanan mencapai usus, terjadi yang disebut sebagai refleks gastrokolik.

"Prosesnya memakan waktu beberapa jam hingga dua hari sebelum makanan dibuang sebagai kotoran. Ketika makanan mencapai usus, terjadilah refleks gastrokolik," jelas dr. Kevin dalam unggahan di akun Instagramnya, @drkevinmak

Refleks gastrokolik adalah mekanisme otomatis di usus yang memicu pelepasan hormon dan sinyal ke otak, yang berfungsi untuk mengaktifkan kerja usus agar mengosongkan saluran cerna sehingga makanan baru dapat masuk.

"Refleks ini melepaskan hormon dan sinyal ke otak agar usus bekerja lebih aktif serta mengosongkan saluran cerna untuk memberi ruang bagi makanan baru," tambahnya.

Dr. Kevin juga menegaskan bahwa respon BAB setelah makan ini sangat normal dan sehat bagi tubuh.

Refleks gastrokolik diperlukan agar usus dapat berfungsi optimal.

Kotoran yang keluar setelah makan bukanlah makanan yang baru saja dikonsumsi, melainkan makanan yang telah berada di usus selama satu hingga dua hari sebelumnya.

"Jadi, saat seseorang merasa kenyang dan ingin BAB setelah makan, sebenarnya yang keluar bukanlah makanan yang baru saja dimakan, melainkan makanan yang sudah berada di usus satu hingga dua hari sebelumnya," terang dr. Kevin.

Oleh karena itu, keinginan selalu BAB setelah makan tidak berarti makanan baru langsung dikeluarkan.