Studi ini menemukan hubungan kuat antara penggunaan paracetamol dan perdarahan gastrointestinal. Ulkus peptikum dapat menyebabkan perdarahan serius di lambung atau usus, yang berisiko fatal jika tidak ditangani.
Penggunaan berulang paracetamol dapat merusak fungsi ginjal, meningkatkan risiko penyakit ginjal kronis yang sering berkembang tanpa gejala hingga mencapai tahap serius.
Paracetamol juga dikaitkan dengan risiko gagal jantung dan hipertensi. Gagal jantung dapat menyebabkan gejala seperti sesak napas, kelelahan, dan pembengkakan, sementara hipertensi merupakan penyebab utama penyakit jantung dan stroke.
Ilustrasi lansia. (freepik.com)
Para peneliti menyerukan perlunya penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi temuan ini. Meski paracetamol tetap banyak digunakan, penggunaannya pada lansia harus dilakukan dengan hati-hati, terutama untuk kondisi kronis seperti osteoartritis atau nyeri sendi.
Pendekatan alternatif seperti terapi fisik, olahraga ringan, dan perubahan gaya hidup mungkin menjadi solusi yang lebih aman.
Ilustrasi lansia melakukan olahraga ringan. (freepik.com)
Jika anda atau anggota keluarga berusia 65 tahun ke atas, berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan:
Diskusikan risiko penggunaan paracetamol jangka panjang sebelum memutuskan untuk mengonsumsinya secara rutin.
Terapi non-obat seperti fisioterapi, manajemen berat badan, dan olahraga ringan seperti yoga atau berenang dapat membantu mengatasi nyeri.
Jika mengalami gejala seperti nyeri perut, kelelahan tidak biasa, pembengkakan, atau perubahan tekanan darah, segera konsultasikan dengan tenaga medis.
Meskipun paracetamol tetap menjadi andalan dalam mengatasi nyeri, studi ini mengingatkan kita untuk lebih waspada. Risiko perdarahan pencernaan, kerusakan ginjal, dan komplikasi jantung pada lansia cukup signifikan untuk mempertimbangkan alternatif lain.
Konsultasi dengan dokter, pengawasan berkala, serta penerapan langkah pencegahan dapat membantu lansia menjaga kesehatan secara optimal.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Onlymyhealth.com