Ilustrasi remaja minum kafein. (freepik.com)
Kafein berlebih dapat menurunkan nafsu makan, sehingga remaja berisiko kehilangan nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh.
Ilustrasi remaja minum kopi. (freepik.com)
Berdasarkan data dari US Food and Drug Administration (FDA), batas konsumsi kafein yang dianggap aman bagi orang dewasa adalah sekitar 400 mg per hari atau setara dengan 2-3 cangkir kopi ukuran sedang.
Namun, bagi remaja, konsumsi kafein tidak dianjurkan dan sebaiknya dibatasi maksimal 100 mg per hari. Dr. Mukherjee juga menekankan pentingnya bagi orang tua untuk memperhatikan sumber kafein tersembunyi dalam makanan dan minuman yang dikonsumsi anak-anak mereka.
Ilustrasi air lemon untuk pengganti kafein. (freepik.com)
Daripada mengandalkan kafein untuk meningkatkan energi dan fokus, ada beberapa cara sehat yang dapat membantu remaja tetap aktif dan berkonsentrasi dengan baik:
Untuk meningkatkan aliran darah dan suplai oksigen ke otak.
Untuk membantu produksi vitamin D dan meningkatkan energi.
Agar tubuh tetap segar dan fokus.
Untuk menjaga hidrasi tubuh dan memberikan tambahan antioksidan.
Dikenal memiliki sifat adaptogenik yang dapat meningkatkan energi dan kejernihan mental.
Untuk meningkatkan fokus dan kewaspadaan.
Jenis teh hijau yang mengandung L-theanine untuk meningkatkan fokus tanpa menyebabkan gelisah.
Bagi banyak orang, kafein menjadi solusi instan untuk mengusir kantuk dan meningkatkan konsentrasi. Namun, bagi remaja, konsumsi kafein bukanlah pilihan untuk meningkatkan fungsi otak.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Onlymyhealth.com