Ilustrasi bayi mulai usia 6 bulan. (freepik.com)
INDOZONE.ID - Banyak orang tua panik ketika bayi mereka yang sebelumnya sehat, tiba-tiba mulai sering sakit setelah berusia enam bulan. Flu, batuk, dan demam seolah datang silih berganti setiap bulan.
Tidak sedikit yang mengira bahwa penyebabnya adalah tumbuh gigi. Namun, apa iya?
Menurut Dokter Spesialis Anak, Lucky Yogasatria, kondisi ini bukan semata-mata karena tumbuh gigi. Ada alasan ilmiah mengapa bayi mulai rentan terhadap penyakit setelah enam bulan pertama kehidupannya.
Saat masih dalam kandungan, bayi mendapatkan ‘warisan’ antibodi dari ibunya, yaitu antibodi IgG. Antibodi ini berfungsi sebagai perlindungan alami terhadap berbagai virus dan bakteri yang pernah dihadapi oleh ibu.
“Makanya dia jarang sakit. Tapi… Antibodi ini nggak bertahan selamanya,” tulis Lucky, dikutip dalam akun Threads/dr.lucky.sp.a.
Setelah bayi berusia enam bulan, antibodi dari ibu mulai berkurang, dan tubuh bayi harus mulai membangun sistem imunnya sendiri.
“Gimana caranya? Dengan terpapar kuman dan infeksi secara alami. Jadi, kalau bayi mulai sering sakit setelah 6 bulan, itu bukan karena tumbuh gigi, tapi karena tubuhnya sedang belajar bikin perlindungan sendiri,” katanya.
Baca Juga: Amankah Timun untuk Bayi? Simak Penjelasan Ini
Meski infeksi ringan dapat membantu tubuh bayi membangun daya tahan tubuh, bukan berarti ia harus sakit terlebih dahulu untuk menjadi kuat.
Ada cara lebih aman agar sistem imunnya tetap bisa ‘belajar’ tanpa harus mengalami penyakit yang berat.
1. Vaksinasi Sesuai Jadwal
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Threads/dr.lucky.sp.a