Diuretik , yang juga disebut pil air, mengobati kondisi jantung dan pembuluh darah serta membantu tubuh membuang kelebihan cairan.
Diuretik bekerja dengan mengalirkan air dan elektrolit seperti natrium dan kalium melalui urin. Contoh diuretik meliputi hidroklorotiazid, Diuril (klorotiazid), dan Lasix (furosemid).
Hipokalemia terjadi saat kadar kalium dalam darah berada di bawah sekitar 3,5 milimol per liter (mmol/L).
Gejalanya bergantung pada seberapa rendah kadar kalium dalam darah dan dapat meliputi:
Jika kamu tidak mengalami gejala yang disebutkan di atas, kondisi kamu dipastikan tidak perlu memerlukan pengobatan apapun. Tetapi perlu terus diperhatikan ya!
Namun, jika sebaliknya, kamu disarankan langsung berobat ke dokter terdekat, untuk mencegah atau mengobati komplikasi penyakit tersebut, sehingga dapat mengembalikan kadar kalium tubuhmu.
Pencahar salah satu obat yang membantu melancarkan buang air besar. Obat ini sering digunakan untuk mengatasi sembelit dan masalah kesehatan gastrointestinal lainnya.
Selain itu, obat ini meningkatkan pergerakan di usus, dan mengurangi jumlah air yang diserap tubuh dari usus.
Contoh obat ini adalah senna dan Dulcolax (bisacodyl). Ada juga suplemen yang memiliki efek pencahar, meliputi biji rami, gardenia, dan rose hip.
Mengonsumsi obat pencahar dan cuka sari apel bersamaan dapat meningkatkan risiko rendahnya kadar kalium.
Di sisi lain mengonsumsi cuka sari apel juga dapat meningkatkan risiko hipokalemia.
Jika kamu masih khawatir apa aman mengonsumsi obat pencahar dengan cuka sari apel, kamu bisa langsung konsultasikan dengan dokter atau tenaga medis lainnya.
Mereka akan membantumu menentukan pilihan pengobatan terbaik untuk kesehatan kamu.
Ramuan dan suplemen glikosida jantung digunakan untuk mengobati kondisi jantung, seperti fibrilasi atrium atau gagal jantung.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Health.com