Mirip dengan digoksin, mengonsumsi cuka sari apel dosis tinggi bersamaan dengan glikosida jantung dapat menyebabkan efek samping berbahaya (toksisitas digitalis) terkait dengan rendahnya kadar kalium.
Akar manis diketahui salah satu produk herbal yang digunakan dalam makanan dan dikonsumsi sebagai suplemen.
Suplemen ini digunakan untuk membantu mengatasi kondisi seperti masalah pencernaan, gejala menopause, dan infeksi.
Bila dikonsumsi dalam jangka panjang atau dalam dosis tinggi, akar manis dapat meningkatkan tekanan darah dan menurunkan kadar kalium.
Perlu kamu ingat bahwa mengonsumsi akar manis dan cuka sari apel, secara bersamaan dapat meningkatkan risiko hipokalemia.
Sebelum mengonsumsi akar manis dan cuka sari apel, kamu bicarakan terlebih dahulu ke dokter atau tenaga media lainnya, agar mereka memantau kadar kalium yang terdapat dalam tubuhmu dan merekomendasikan pilihan pengobatan terbaik.
Ekor kuda merupakan tanaman herbal dari tanaman Equisetum yang memiliki sifat antioksidan dan antiperadangan.
Tanaman herbal ini digunakan untuk membantu mengeluarkan cairan dari tubuh, mengobati infeksi saluran kemih (ISK), dan meningkatkan kesehatan kulit, rambut, dan tulang.
Efek samping yang mungkin terjadi dari ekor kuda adalah kadar kalium yang rendah, kemungkinan karena dapat mengeluarkan cairan dari tubuh.
Mengonsumsi ekor kuda dan cuka sari apel dapat meningkatkan risiko hipokalemia.
Bicaralah terlebih dahulu ke dokter, jika kamu ingin mengonsumsi cuka sari apel dan ekor kuda ini.
Kemungkinan mereka akan memantau atau mengecek terlebih dahulu kadar kalium didalam tubuhmu, serta merekomendasikan pengobatan yang berbeda, untuk proses penyembuhan penyakit yang kamu derita.
Nah, itulah tujuh obat yang kamu harus ingat jika ingin mengonsumsi bersamaan dengan cuka sari apel.
Jangan sampai lupa ya! Agar kesehatan kamu terus terjaga dan manfaat dari cuka sari apel ini dapat langsung menyerap ke tubuhmu.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Health.com