Pada masa pertumbuhan yang pesat, tubuh bayi mengalami banyak perubahan sehingga menyebabkan gerakan anak saat tidur menjadi lebih sering.
Ilustrasi penelitian. (freepik.com)
Sebuah penelitian tahun 2022 yang diterbitkan dalam Journal of Pediatric Sleep Medicine menemukan bahwa 65% bayi usia 6-12 bulan sering mengalami gerakan saat tidur.
Para peneliti mencatat bahwa pergerakan ini sangat penting dalam perkembangan keterampilan motorik serta membantu anak belajar mengatur pola tidur mereka sendiri.
Penelitian ini juga menekankan bahwa terlalu sering menenangkan bayi dapat menghambat kemampuannya untuk tidur mandiri.
Ilustrasi anak tidur. (freepik.com)
Agar tidur anak lebih tenang dan berkualitas, Dr. Bharadwaj menyarankan beberapa langkah berikut:
Mandikan bayi dengan air hangat, nyanyikan lagu pengantar tidur, atau redupkan lampu sebagai sinyal waktu tidur.
Biarkan bayi rewel selama beberapa menit sebelum menenangkan mereka. “Ini akan membantu mereka belajar mengatasi sendiri,” jelas Dr. Bharadwaj.
Berikan susu sesuai jadwal agar bayi tidak terbiasa bergantung pada makan untuk bisa tidur.
Tepukan pelan atau suara ‘shhh’ bisa membantu bayi kembali tidur tanpa harus diangkat.
Sebagian besar gerakan saat tidur adalah normal, tetapi segera konsultasikan dengan dokter jika anak anda menunjukkan tanda-tanda berikut:
- Menangis keras, berkeringat berlebihan, atau tampak kesakitan saat tidur.
- Gerakan yang kaku atau berulang, yang bisa menjadi tanda gangguan saraf.
- Gangguan tidur yang memengaruhi aktivitas siang hari.
Gerakan anak saat tidur adalah bagian alami dari tumbuh kembang mereka. Seperti yang dijelaskan Dr. Madhavi Bharadwaj, anak bergerak saat tidur karena otaknya sedang berkembang, mereka sedang belajar menenangkan diri, atau mengalami lonjakan pertumbuhan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Onlymyhealth.com