Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
Dr. Gupta menjelaskan kalau kamu harus menghindari produk dengan alergen yang diketahui, seperti bahan pengawet yang melepaskan formaldehida, wewangian, minyak esensial, dan paraben.
"Carilah label yang menyebutkan bebas wewangian dan telah teruji secara dermatologis, daripada hanya mengandalkan hipoalergenik," saran Dr. Gupta.
Merek yang memasarkan kulit sensitif lebih cenderung memiliki produk yang telah diuji di bawah kendali dermatologis dan tidak mengandung alergen yang diketahui.
Baca Juga: 5 Mitos dan Fakta Seputar Perawatan Kulit Bayi, Nomor 5 Paling Sering Terjadi!
Toner berbahan dasar alkohol, ekstrak tumbuhan kompleks, dan bahan pengelupas yang keras masih bisa mengiritasi kulit sensitif.
"Perawatan kulit hipoalergenik merupakan pendekatan yang berguna bagi orang dengan kulit reaktif atau rentan alergi. Karena tidak ada produk yang sepenuhnya bebas alergen, produk dengan iritan terendah harus digunakan, produk yang didukung oleh dokter kulit harus dibeli, dan uji tempel harus dilakukan untuk mengurangi kemungkinan reaksi buruk. Seiring dengan berkembangnya formulasi perawatan kulit, pendekatan yang lebih berbasis bukti untuk pelabelan dan pengujian hipoalergenik akan membantu memastikan keamanan dan kemanjuran yang lebih baik bagi konsumen," pungkasnya.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Onlymyhealth.com