Kategori Berita
Media Network
Minggu, 06 APRIL 2025 • 09:25 WIB

Mendalami Blepharitis: Peradangan pada Kelopak Mata yang Perlu Diwaspadai

 

Ilustrasi kelopak mata alami peradangan atau blepharitis.

INDOZONE.ID – Blepharitis merupakan peradangan pada kelopak mata yang ditandai dengan kemerahan, iritasi, rasa gatal, serta munculnya serpihan menyerupai ketombe pada bulu mata. 

Kondisi ini cukup umum terjadi, dan bisa disebabkan infeksi bakteri atau gangguan kulit seperti ketombe pada kulit kepala atau rosacea.

Penyakit tersebut dibagi menjadi dua jenis berdasarkan lokasi peradangannya, yakni blefaritis anterior dan blefaritis posterior.

Jenis-jenis Blepharitis

  • Blepharitis Anterior: Terjadi pada bagian luar kelopak mata, tepatnya di area tempat tumbuhnya bulu mata.
  • Blepharitis Posterior: Terjadi di bagian dalam kelopak mata yang bersentuhan langsung dengan bola mata.

Penyebab dan Faktor Risiko

Blepharitis anterior umumnya disebabkan infeksi bakteri Staphylococcus atau ketombe pada kulit kepala dan alis (seborrheic blepharitis). 

Meskipun bakteri ini secara alami ada di wajah dan kelopak mata, jumlah yang berlebihan atau respons imun tubuh yang buruk terhadap keberadaannya, dapat memicu infeksi. 

Dalam beberapa kasus, alergi atau infestasi tungau pada bulu mata, juga dapat menyebabkan kondisi ini.

Sementara blepharitis posterior, biasanya berkaitan dengan gangguan kelenjar meibom pada kelopak mata, yang menghasilkan minyak secara tidak normal. 

Hal ini menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan bakteri. Kondisi tersebut juga dapat dipicu oleh rosacea atau ketombe pada kulit kepala.

Baca Juga: Penyebab hingga Pengobatan Astigmatisme, Gangguan Mata yang Bikin Penglihatan Buram

Gejala yang Dirasakan

Penderita blepharitis bisa mengalami berbagai gejala seperti:

  • Rasa terbakar atau seperti ada pasir di mata
  • Mata berair berlebihan
  • Gatal pada kelopak mata
  • Kelopak mata tampak merah dan bengkak
  • Mata kering
  • Kelopak mata berkerak saat bangun tidur

Dalam kasus yang lebih parah, gejala bisa mencakup gangguan penglihatan, bulu mata rontok atau tumbuh ke arah yang salah, serta peradangan pada jaringan mata lainnya, terutama kornea. 

Sentuhan atau garukan berulang, juga dapat menyebabkan infeksi sekunder.

Diagnosis

Diagnosis blepharitis dilakukan melalui pemeriksaan mata secara menyeluruh oleh dokter mata, atau optometris. Pemeriksaan meliputi:

  • Riwayat gejala dan kondisi kesehatan umum pasien
  • Pemeriksaan struktur kelopak mata, tekstur kulit, dan kondisi bulu mata
  • Evaluasi tepi kelopak mata, dasar bulu mata, dan kelenjar meibom dengan bantuan cahaya terang dan alat pembesar
  • Pemeriksaan jumlah dan kualitas air mata

Jenis-jenis Berdasarkan Gejala Klinis

  1. Blepharitis Stafilokokus: Kelopak mata tampak menebal, lengket, dan bulu mata sering rontok atau tumbuh tidak normal.
  2. Blepharitis Seboroik: Tampak serpihan berminyak di sekitar pangkal bulu mata dengan kemerahan ringan pada kelopak.
  3. Blepharitis Ulseratif: Terdapat kerak keras yang jika dibersihkan meninggalkan luka kecil yang dapat berdarah. Kondisi ini bisa menyebabkan kerusakan permanen pada tepi kelopak dan peradangan pada kornea.
  4. Blepharitis Meibomian: Terjadi penyumbatan pada kelenjar minyak di kelopak mata yang menyebabkan kualitas air mata buruk dan lapisan kelopak mata tampak merah.

Pengobatan

Pengobatan blepharitis bergantung pada jenis dan tingkat keparahan. Umumnya, perawatan difokuskan pada menjaga kebersihan kelopak mata. Beberapa langkah yang dianjurkan antara lain:

  • Kompres hangat untuk melunakkan kerak di kelopak mata
  • Membersihkan kelopak mata menggunakan larutan air hangat dan sampo bayi atau produk khusus yang direkomendasikan dokter
  • Mengonsumsi antibiotik jika terdapat infeksi bakteri
  • Memijat kelopak mata untuk melancarkan kelenjar minyak
  • Menggunakan obat tetes mata atau salep pelumas bila diresepkan
  • Menghindari penggunaan riasan mata selama masa perawatan
  • Menghentikan sementara pemakaian lensa kontak

Perlu dicatat bahwa blepharitis jarang benar-benar hilang total dan berpotensi kambuh meskipun telah diobati.

Ilustrasi mata merah karena Blepharitis.

Perawatan Mandiri di Rumah

Untuk menjaga kebersihan kelopak mata, pasien disarankan melakukan perawatan mandiri sebagai berikut:

  1. Cuci tangan hingga bersih.
  2. Campurkan air hangat dengan sedikit sampo bayi atau larutan pembersih kelopak yang direkomendasikan dokter.
  3. Gunakan kain bersih (berbeda untuk tiap mata) untuk mengusap larutan ke bulu mata dan tepi kelopak dengan gerakan lembut.
  4. Bilas dengan air bersih.
  5. Ulangi pada mata lainnya.

Pencegahan

Menjaga kebersihan wajah dan kulit kepala secara rutin, merupakan langkah utama untuk mencegah blepharitis. Mengompres dan membersihkan kelopak mata secara berkala juga dapat membantu. 

Apabila penyebabnya adalah infeksi bakteri, dokter dapat memberikan antibiotik sebagai penanganan lanjutan. Jika gejala tidak kunjung membaik, konsultasikan segera ke dokter spesialis mata.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: American Optometric Association

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Mendalami Blepharitis: Peradangan pada Kelopak Mata yang Perlu Diwaspadai

Link berhasil disalin!