Idealnya, tidur tuh 7–9 jam sehari, dengan tidur malam yang teratur. Nggak usah nunggu burnout dulu baru tidur, ya.
Banyak faktor yang diam-diam bisa ngerusak otak pelan-pelan. Penelitian dari BMJ Neurology nemuin 17 faktor risiko yang sebenarnya bisa kita hindari kayak tekanan darah tinggi, kolesterol, rokok, alkohol, stres berkepanjangan, malas gerak, dan pola tidur berantakan.
Semuanya itu, kalau dibiarkan, bisa jadi jalan tol menuju stroke, demensia, dan depresi.
Jadi, makin muda kita mulai hidup sehat, makin kecil juga risiko otak kita kena masalah di masa depan.
Otak kita nggak cuma butuh makanan sehat dan olahraga, tapi juga butuh "suasana hati" yang positif.
CDC bilang, koneksi sosial yang kuat, lingkungan yang suportif, dan mengelola stres dengan baik, itu sama pentingnya buat kesehatan otak.
Nggak perlu juga merasa harus kuat sendiri. Ngobrol sama teman, curhat, atau sekedar nongkrong santai, bisa bantu banget buat bikin mental kita tetap sehat.
Jangan biarin otak nganggur! Belajar hal baru, baca buku, main alat musik, bahkan sekadar main puzzle atau game strategi bisa bantu otak kita tetap tajam.
Baca Juga: 7 Manfaat Brokoli untuk Kesehatan: Otak Sehat hingga Cegah Kanker
Mayo Clinic bahkan bilang kalau latihan otak kayak gitu bisa memperlambat penurunan fungsi kognitif.
Jadi, anggap aja tiap belajar hal baru itu kayak "fitness" buat otak.
Kalau dari makanan belum cukup, kadang suplemen kayak omega-3, vitamin B kompleks, dan antioksidan bisa bantu juga.
Tapi ingat, ini bukan pengganti makanan sehat, ya. Tetap prioritasin pola makan alami, dan baru pertimbangkan suplemen kalau memang dibutuhkan, sesuai rekomendasi dokter.
Kalau dipikir-pikir, otak itu bagaikan pusat kendali dari semua hal yang kita lakukan, dari hal-hal kecil kayak mengingat nama teman, sampai keputusan besar yang bisa ngubah hidup kita.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Health, CDC