INDOZONE.ID - Lahan sempit di perkotaan tak menyurutkan niat warga Cokrodiningratan untuk mendukung ketahanan pangan.
Salah satunya melalui program Budidaya Mina Padi Belut (BuMiDiLut) yang berhasil memadukan tanam padi dengan budidaya belut. Meski baru dimulai pada bulan Mei ini namun BuMiDiLut telah menjadi salah satu inovasi unggulan di Kelurahan Cokrodiningratan.
Dimana padi yang ditanam dengan menggunakan galon butuh waktu 90 hari untuk dipanen. Sementara untuk belut akan dipanen dalam waktu enam bulan kemudian.
Inovasi budidaya urban yang memadukan ketahanan pangan dengan pemanfaatan lahan sempit ini berhasil mengangkat Kelurahan Cokrodiningratan sebagai perwakilan Kota Yogyakarta dalam ajang Lomba Kelurahan Tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Tahun 2025.
Program ini sekaligus mendukung inisiatif Sego Saklawuhe, sebuah gerakan ketahanan pangan yang diinisiasi oleh Danrem 072/Pamungkas Brigjen TNI Bambang Sujarwo.
“Saat ini kami berhasil mencetak setara 1 hektare lahan pertanian yang setara dengan 3.000 galon berisikan padi dan belut,” jelas Lurah Cokrodiningratan, Andityo Bagus Baskoro.
Penilaian lomba dilaksanakan belum lama ini di Kantor Kelurahan Cokrodiningratan, dengan kehadiran tim juri dari tingkat provinsi. Tim ini sebelumnya juga telah melakukan verifikasi lapangan di Kelurahan Purwokinanti, sebagai bagian dari proses seleksi wilayah.
“Kami juga terus mengembangkan sektor ekonomi masyarakat melalui produk-produk UMKM unggulan,” ungkapnya.
Andityo menambahkan, di bidang ekonomi kreatif, Cokrodiningratan mengembangkan beragam produk lokal seperti minuman Jahe Merah C’Wedang serta kuliner khas Bolen Sawo yang terbuat dari buah sawo dengan cita rasa yang menggugah selera.
"Tak hanya itu, deretan camilan inovatif seperti Kacang Bintang Sacha Inchi UAB Tirta Kencana, Peyek Bu Sutiyem, Mochi Ibu Titik, Abon Lele Code Sewelas, hingga Kerupuk Telur Asin dan Terong Bu Sur juga memperkaya potensi ekonomi warga Cokrodiningratan," imbuhnya.
BACA JUGA Pemkot Yogya Launching Program "Konco Museum", Apa Itu ?
Ia mengatakan, Kelurahan Cokrodiningratan juga memiliki program Grebek Tuntas dan Kelon Canting atau Kelas Offline dan Online untuk Cegah Stunting yang bekerja sama dengan TP-PKK untuk menurunkan angka stunting di wilayahnya.
Pada kesempatan tersebut, juga dihadiri oleh Kepala Bagian Tata Pemerintahan Setda Kota Yogyakarta, Subarjilan dan Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kota Yogyakarta, Siti Hafsah.
Dalam sambutannya, Kepala Bagian Tata Pemerintahan Setda Kota Yogyakarta Subarjilan menyampaikan, Kelurahan Cokrodiningratan memiliki kapasitas yang layak untuk maju dan berprestasi di tingkat DIY.
Menurutnya, kelurahan ini tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga pada pemberdayaan masyarakat secara menyeluruh melalui program-program sosial, ekonomi, dan budaya yang inovatif dan berkelanjutan.
"Kelurahan Cokrodiningratan ini berkomitmen pada peningkatan kualitas pelayanan, pembangunan, dan kesejahteraan masyarakat. Salah satu fokus utama adalah ketahanan pangan, yang menjadi pondasi penting dalam menyiapkan bangsa menuju Generasi Emas Indonesia 2045," ujarnya.
Selanjutnya, Perwakilan Tim Juri, Rini Sri Wahyuni, menjelaskan, lomba ini diselenggarakan berdasarkan Permendagri Nomor 81 Tahun 2015, dengan tema ‘Ketahanan Pangan Nasional Dimulai dari Swasembada Pangan’.
“Tema ini sangat relevan dengan semangat Kota Yogyakarta sebagai kota yang ‘Berhati Nyaman’. Kelurahan dengan kinerja terbaik akan menjadi contoh akselerasi pembangunan dan pusat inovasi dalam pemerintahan,” ungkapnya.
BACA JUGA 100 Hari Kerja Wali Kota Hasto Wardoyo, Bagaimana Penanganan Sampah Kota Yogya?
Tak hanya itu, Ia menambahkan, lomba ini bertujuan untuk mengevaluasi dan menilai capaian kinerja pemerintahan di kelurahan, serta mendorong sinergi antara pemerintah, kelurahan dan masyarakat dalam mengoptimalkan potensi lokal pada aspek pemerintahan, kewilayahan, dan kemasyarakatan.
“Nantinya kelurahan terbaik dalam ajang ini akan mewakili DIY dalam lomba tingkat regional sebagai bentuk apresiasi atas keberhasilan dalam mewujudkan kelurahan yang maju, mandiri, dan sejahtera,” pungkas Rini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Keterangan Pers