Bumame dan NGI Kolaborasi dengan Pelopor Global PGTA, Hadirkan Skrining Genetik Embrio di Indonesia
INDOZONE.ID – Bumame menjalin kerja sama dengan Naleya Genomik Indonesia (NGI) untuk memperkenalkan Preimplantation Genetic Testing for Aneuploidies (PGTA). Tes ini dirancang untuk mengidentifikasi jumlah kromosom pada embrio, yang dapat meningkatkan peluang kehamilan bagi pasien yang menjalani fertilisasi In Vitro (IVF) dan mengurangi risiko keguguran.
Setelah sukses menjadikan layanan NIFTY sebagai tes Non-invasive Prenatal Testing (NIPT) terkemuka di Indonesia dalam waktu 10 bulan sejak peluncurannya, Bumame melanjutkan kolaborasinya dengan NGI untuk menghadirkan teknologi canggih PGTA serta transfer pengetahuan genomika reproduktif menggunakan teknologi terkini.
Produk yang ditawarkan adalah salah satu tes PGTA terbesar di dunia, yang telah digunakan di lebih dari 45 negara dan 600 institusi medis.
Baca Juga: Ini Daftar 7 Alat Kesehatan yang Ditanggung BPJS, Hemat Biaya!
"Kolaborasi ini merupakan langkah revolusioner dalam memperluas pemeriksaan genetik untuk sistem reproduktif di Indonesia. Kami terus berkomitmen untuk meningkatkan aksesibilitas dan menyediakan layanan kesehatan mutakhir dengan kualitas terbaik untuk seluruh rakyat Indonesia," ungkap James Wihardja, CEO Bumame.
Studi yang dipublikasikan di The Lancet menunjukkan bahwa tingkat fertilitas global diperkirakan akan menurun. Diperkirakan 155 dari 204 negara (76%) akan memiliki tingkat kesuburan di bawah tingkat penggantian populasi pada tahun 2050. Di Indonesia sendiri, tercatat lebih dari 7.000 siklus bayi tabung pada tahun 2016 dengan tingkat keberhasilan sebesar 28%.
Untuk memenuhi kebutuhan solusi kesehatan reproduksi, Bumame memperkenalkan layanan inovatif yang mudah diakses dengan dua jenis layanan skrining kromosom embrio, yaitu PGTA Core dan PGTA Plus.
Dengan memadukan teknologi amplifikasi genom utuh (Whole Genome Amplification) dan preparasi pustaka (Library Preparation), proses pemeriksaan dianalisis menggunakan bioinformatika otomatis, sehingga mencapai akurasi hasil lebih dari 98% dan spesifisitas 100%.
Baca Juga: Stres Selama Kehamilan Pengaruhi IQ Anak Laki-laki, Bagaimana Dengan Anak Perempuan?
"Seluruh pemrosesan sampel dilakukan secara lokal untuk mengembangkan kualitas SDM analis laboratorium genomik di Indonesia," tambah James.
Kabar baiknya, tes PGTA Plus yang sebelumnya tidak tersedia di Indonesia kini dapat diakses dengan biaya lebih terjangkau. Bumame mengundang semua klinik IVF di Indonesia untuk bergabung dalam langkah besar ini guna memajukan layanan kesehatan nasional.
"Dengan teknologi terdepan, Bumame yakin dapat membawa perubahan signifikan dalam meningkatkan kehamilan sehat serta kemajuan di bidang fertilitas dan genomika reproduktif di Indonesia," tutup James.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Press Release