Kamis, 08 AGUSTUS 2024 • 19:20 WIB

7 Mitos dan Fakta Tentang Nasi, Benarkah Menjadi Penyebab Naiknya Gula Darah?

Author

Ilustrasi nasi serta mitos dan fakta dibaliknya. (freepik.com)

INDOZONE.ID - Nasi merupakan salah satu makanan pokok yang paling banyak dikonsumsi di dunia, terutama di berbagai negara Asia, termasuk Indonesia.

Namun, ada banyak mitos dan kesalahpahaman yang berkembang seputar nasi di masyarakat.

Berikut tujuh mitos dan fakta tentang nasi, benarkah menjadi penyebab naiknya gula darah?

Mengapa Nasi Menjadi Pilihan Utama dalam Pola Makan Sehari-Hari?

Ilustrasi nasi. (freepik.com)

Nasi telah menjadi makanan pokok di banyak negara, terutama di Asia. Selain harganya yang terjangkau dan ketersediaannya yang melimpah, nasi juga mudah disiapkan dan dapat dikombinasikan dengan berbagai hidangan lain.

Nasi adalah sumber energi utama bagi banyak orang, terutama karena kandungan karbohidratnya yang tinggi.

Selain itu, nasi juga dapat diolah menjadi berbagai jenis masakan, baik yang gurih maupun manis, yang menjadikannya pilihan yang fleksibel dalam kuliner sehari-hari.

Namun, meskipun begitu populer, ada banyak mitos yang berkembang tentang nasi, yang sering kali menimbulkan kebingungan tentang manfaat kesehatannya.

Baca Juga: Kandungan Gizi Lontong Lebih Rendah Dibandingkan Nasi, Cocok untuk Diet?

Mitos dan Fakta Tentang Nasi

Ilustrasi nasi putih serta mitos dan fakta dibaliknya. (freepik.com)

Mitos 1: Nasi Membuat Berat Badan Naik

Salah satu mitos paling umum tentang nasi adalah anggapan bahwa mengonsumsi nasi akan menyebabkan kenaikan berat badan.

Meskipun asupan kalori yang berlebihan dari sumber apa pun dapat menyebabkan kenaikan berat badan, nasi itu sendiri bukanlah penyebab utamanya.

Faktanya, nasi dapat menjadi bagian dari pola makan sehat jika dikonsumsi dengan tepat.

Faktanya:

1. Kandungan Kalori

Satu cangkir nasi matang mengandung sekitar 200 kalori, hampir setara dengan makanan pokok lainnya seperti pasta atau roti.

Kenaikan berat badan terjadi ketika asupan kalori melebihi kebutuhan tubuh, tidak peduli dari mana asalnya.

2. Profil Nutrisi

Nasi kaya akan karbohidrat kompleks, serat, vitamin, dan mineral, yang semuanya penting untuk diet seimbang ketika dikombinasikan dengan makanan bergizi lainnya.

3. Pengendalian Porsi

Kunci dari berat badan yang sehat adalah pengendalian porsi. Mengonsumsi nasi dalam porsi yang sesuai, bersama dengan protein tanpa lemak, sayuran, dan lemak sehat, dapat membantu menjaga berat badan dengan efektif.

Baca Juga: 4 Manfaat Nasi dari Beras Putih untuk Kesehatan

Mitos 2: Semua Jenis Nasi Sama

Banyak orang percaya bahwa semua jenis nasi memiliki manfaat gizi yang sama. Padahal, kenyataannya setiap jenis nasi memiliki profil nutrisi, rasa, dan kegunaan kuliner yang berbeda.

Faktanya:

1. Nasi Putih vs. Nasi Merah

Nasi merah, yang lebih sedikit diproses dibandingkan nasi putih, masih memiliki lapisan dedak dan lembaga gandum yang kaya akan serat, vitamin, dan mineral.

2. Nasi Basmati vs. Nasi Jasmine

Nasi basmati dan jasmine dikenal karena aroma khasnya, sering digunakan dalam masakan seperti biryani dan hidangan Thailand karena tekstur dan aroma yang berbeda.

3. Nasi Liar

Meski tampak tidak seperti nasi, nasi liar merupakan biji-bijian asli Amerika Utara yang lebih tinggi protein dan serat dibandingkan banyak jenis nasi Asia tradisional. Nasi ini memberikan rasa yang khas dan tekstur unik pada hidangan.

Mitos 3: Nasi Tidak Memiliki Nilai Gizi

Ada anggapan bahwa nasi hanya sekadar pengisi perut tanpa nilai gizi. Namun, kenyataannya, nasi merupakan sumber nutrisi penting yang tidak bisa diabaikan.

Faktanya :

1. Mengandung Karbohidrat

Nasi terutama terdiri dari karbohidrat yang menjadi sumber energi cepat dan efisien. Karbohidrat kompleks ini melepaskan energi secara bertahap, menjaga kadar gula darah tetap stabil.

2. Serat

Nasi merah merupakan sumber serat makanan yang sangat baik, yang membantu pencernaan, memberikan rasa kenyang, dan mendukung kesehatan pencernaan secara keseluruhan.

3. Vitamin dan Mineral

Nasi mengandung vitamin B (seperti niasin dan tiamin), magnesium, dan fosfor yang penting untuk berbagai fungsi tubuh, termasuk produksi energi dan kesehatan tulang.

Mitos 4: Nasi Bebas Gluten

Nasi sering dianggap sebagai alternatif bebas gluten bagi mereka yang menderita penyakit celiac atau sensitivitas gluten, tetapi tidak semua produk nasi otomatis bebas gluten.

Faktanya :

1. Bebas Gluten Secara Alami

Nasi secara alami bebas gluten, menjadikannya pilihan aman bagi mereka yang tidak toleran terhadap gluten. Namun, kontaminasi silang selama pemrosesan, penyimpanan, atau persiapan bisa terjadi, sehingga penting untuk mencari produk nasi bersertifikat bebas gluten jika Anda alergi terhadap gluten.

2. Nasi Ketan

Meskipun namanya "ketan", nasi ini sebenarnya bebas gluten. Istilah "ketan" mengacu pada teksturnya yang lengket, bukan kandungan gluten.

3. Kontaminasi Silang

Untuk memastikan nasi tetap bebas gluten, simpanlah dalam wadah bersih yang kedap udara untuk mencegah kontaminasi silang.

Mitos 5: Nasi Menyebabkan Lonjakan Gula Darah

Ada anggapan bahwa nasi menyebabkan lonjakan gula darah secara cepat. Meski nasi memiliki indeks glikemik (IG) yang tinggi, ada cara untuk mengelola dampaknya.

Faktanya :

1. Indeks Glikemik

Indeks glikemik mengukur seberapa cepat makanan yang mengandung karbohidrat meningkatkan kadar gula darah. Nasi putih memiliki IG lebih tinggi dibandingkan nasi coklat karena proses pengolahannya yang lebih besar, yang menyebabkan lonjakan gula darah lebih cepat.

2. Pengendalian Porsi dan Kombinasi Makanan

Respons glikemik terhadap nasi dapat dikendalikan dengan mengatur ukuran porsi dan mengombinasikannya dengan makanan yang memiliki IG lebih rendah, seperti sayuran, protein tanpa lemak, dan lemak sehat. Ini membantu memperlambat pencernaan dan penyerapan karbohidrat, sehingga mencegah lonjakan gula darah secara tiba-tiba.

3. Nasi Merah

Memilih nasi merah yang mengandung lebih banyak serat dan nutrisi dapat membantu menstabilkan kadar gula darah dibandingkan nasi putih.

Mitos 6: Nasi Hanya Cocok untuk Hidangan Gurih

Nasi sering kali dikaitkan dengan hidangan gurih, padahal sebenarnya nasi adalah bahan yang sangat serbaguna yang juga cocok untuk hidangan manis.

Faktanya :

1. Sushi

Hidangan ikonik Jepang ini menampilkan nasi yang diberi cuka dan dipasangkan dengan berbagai bahan seperti ikan, sayuran, dan rumput laut, menunjukkan betapa fleksibelnya nasi.

2. Hidangan Manis dengan Nasi Ketan

Banyak masakan Asia menggunakan nasi ketan dalam hidangan manis seperti mangga ketan dalam masakan Thailand dan zongzi dalam budaya Tionghoa, yang dibungkus dengan daun bambu dan diisi dengan bahan-bahan manis.

3. Kue Beras

Kue beras, baik yang gurih maupun manis, menawarkan kerenyahan dengan rasa seperti wijen, matcha, atau kacang merah, membuatnya menjadi camilan populer di banyak wilayah Asia.

Mitos 7: Nasi Menyebabkan Perut Kembung dan Gas

Mitos yang cukup umum adalah anggapan bahwa mengonsumsi nasi bisa menyebabkan perut kembung dan gas, yang membuat beberapa orang ragu untuk menikmatinya. Namun, sebenarnya ada beberapa faktor yang mempengaruhi hal ini.

Faktanya:

Bagi sebagian orang, nasi mungkin menyebabkan perut kembung dan gas, namun hal ini sering kali disebabkan oleh cara nasi dimasak dan dikonsumsi, bukan oleh nasi itu sendiri.

Memasak nasi dengan terlalu banyak air, makan berlebihan, atau makan terlalu cepat bisa menyebabkan ketidaknyamanan pencernaan.

Namun, bagi kebanyakan orang, nasi adalah sumber energi yang mudah dicerna dan tidak menimbulkan masalah ketika dimasak dan dikonsumsi dengan porsi wajar.

Demikian beberapa penjelasan mengenai mitos dan fakta tentang nasi, benarkah menjadi penyebab naiknya gula darah?

Nasi adalah bahan makanan yang serbaguna dan bergizi, yang memainkan peran penting dalam pola makan miliaran orang di seluruh dunia.

Dengan menjelaskan tujuh mitos penting tentang nasi, kita dapat memperjelas kesalahpahaman yang ada seputar makanan pokok ini.

Ketika dikonsumsi dalam jumlah yang wajar dan sebagai bagian dari pola makan sehat, nasi dapat menjadi sumber energi dan nutrisi yang menyehatkan tubuh.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Vajratejarice.com