Perilaku repetitif dapat menyebabkan reaksi berlebihan, seperti kecemasan atau kemarahan yang luar biasa, jika seseorang dengan autisme diminta untuk mengubah rutinitas.
Autisme adalah kelainan perkembangan saraf yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Kondisi ini tidak bisa disembuhkan, tetapi dapat dirawat dengan berbagai jenis terapi.
Dalam banyak kasus, mengelupas kulit bibir adalah kebiasaan yang tidak disadari dan bisa menjadi sulit untuk dihentikan.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Obat Sariawan di Bibir yang Bisa Dibeli di Apotek
Mengelupas kulit bibir dapat terjadi secara tidak sadar, sering kali saat seseorang merasa cemas, bosan, atau bahkan saat mereka sedang berkonsentrasi.
Untuk mengatasi kebiasaan ini, berikut beberapa langkah yang dapat diambil.
Kebiasaan mengelupas kulit bibir bisa menjadi tanda adanya masalah psikologis, tetapi tidak selalu menunjukkan gangguan mental.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi perilaku ini, termasuk kecemasan, stres, dan kebiasaan yang tidak disadari.
Jika kebiasaan ini menjadi masalah, penting untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental untuk mendapatkan dukungan yang tepat.
Mengelola stres dan meningkatkan kesadaran diri dapat membantu mengurangi kebiasaan ini dan meningkatkan kesehatan mental secara keseluruhan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Siloam Hospital