Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
Disclaimer: Artikel ini ditulis dengan bantuan kecerdasan buatan (AI).
Langkah pertama dalam pemulihan adalah mengakui bahwa perasaan kamu valid. Tidak apa-apa merasa kewalahan atau kecewa dengan lingkungan kerja yang tidak mendukung.
Menekan emosi hanya akan memperburuk keadaan, sementara mengakuinya bisa mempercepat proses pemulihan.
Bicarakan pengalamanmu dengan orang yang dipercaya, seperti teman, keluarga, atau terapis. Jika memungkinkan, hubungi rekan kerja yang mendukung dan dapat memahami situasi kamu dengan lebih baik.
Batasan yang tidak jelas sering menjadi penyebab utama trauma kerja. Belajarlah untuk mengatakan "tidak" pada tugas-tugas yang berada di luar kapasitas atau tanggung jawab kamu. Pastikan kamu memiliki batasan yang jelas terkait ketersediaan dan beban kerja.
Luangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan dan menyehatkan pikiran serta tubuh. Misalnya, rutin berolahraga, bermeditasi, menulis jurnal, atau menjalankan hobi yang membuatmu bahagia.
Merawat diri bukanlah tindakan egois, melainkan kebutuhan untuk menjaga ketahanan mental.
Jika trauma kerja sudah berdampak besar pada kesehatan mental kamu, pertimbangkan untuk mencari bantuan profesional.
Terapis atau konselor dapat membantu dalam mengelola emosi dan menemukan cara yang tepat untuk mengatasi situasi ini.
Mengenali tanda-tanda trauma kerja dan mengambil langkah untuk mengatasinya dapat membantu untuk menyehatkan mentalmu. Ingat, kesehatan kamu baik mental maupun fisik lebih penting daripada pekerjaan apa pun.
Jika sedang berjuang melawan hal ini, ketahuilah bahwa kamu tidak sendirian. Ada banyak sumber daya dan dukungan yang tersedia untuk membantu melewati masa sulit ini.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
Disclaimer: Artikel ini ditulis dengan bantuan kecerdasan buatan (AI).
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Onlymyhealth.com