INDOZONE.ID - Dalam dunia yang semakin sibuk dan penuh tekanan, kesehatan mental seringkali terabaikan.
Banyak orang cenderung lebih fokus pada kesehatan fisik, seperti diet, olahraga, dan pemeriksaan kesehatan rutin.
Namun, kesehatan mental sama pentingnya, jika tidak lebih penting, daripada kesehatan fisik. Keduanya saling berhubungan dan memengaruhi satu sama lain.
Artikel ini akan membahas mengapa kesehatan mental perlu mendapatkan perhatian yang sama dengan kesehatan fisik.
Pengertian Kesehatan Mental dan Kesehatan Fisik
Kesehatan mental mencakup aspek psikologis, emosional, dan sosial dari kesejahteraan seseorang. Ini meliputi bagaimana seseorang berpikir, merasa, dan berperilaku.
Kesehatan mental yang baik memungkinkan individu untuk menghadapi stres, berinteraksi dengan orang lain, dan membuat keputusan yang tepat.
Di sisi lain, kesehatan fisik berkaitan dengan kondisi tubuh dan kemampuannya untuk menjalani aktivitas sehari-hari.
Kesehatan fisik yang baik sering kali dianggap sebagai fondasi untuk kualitas hidup yang baik.
Baca Juga: Tips Ampuh Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Tekanan Kerja
Hubungan antara Kesehatan Mental dan Kesehatan Fisik
Kesehatan mental dan fisik saling terkait erat. Ketika kesehatan mental seseorang terganggu, efeknya dapat terlihat pada kesehatan fisik.
Misalnya, seseorang yang mengalami depresi mungkin kehilangan nafsu makan atau tidak memiliki energi untuk berolahraga, yang akhirnya dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti obesitas atau penyakit jantung.
Sebaliknya, masalah kesehatan fisik, seperti penyakit kronis, dapat menyebabkan stres dan kecemasan, yang berpotensi mengganggu kesehatan mental.
Dampak Kesehatan Mental yang Buruk
Banyak penelitian menunjukkan bahwa kesehatan mental yang buruk dapat menyebabkan berbagai masalah fisik.
Menurut sebuah studi, individu dengan gangguan mental memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan penyakit jantung, diabetes, dan gangguan sistem kekebalan tubuh.
Selain itu, orang dengan masalah kesehatan mental sering kali tidak mendapatkan perawatan medis yang memadai, yang memperburuk kondisi fisik mereka.
Salah satu contoh nyata adalah gangguan kecemasan. Orang yang mengalami gangguan ini cenderung memiliki tingkat stres yang tinggi, yang dapat menyebabkan masalah fisik seperti hipertensi.
Selain itu, mereka mungkin cenderung mengabaikan kebiasaan hidup sehat, seperti berolahraga dan makan dengan baik, yang berkontribusi pada kesehatan fisik yang buruk.
Baca Juga: Orangtua Wajib Tau, Inilah 5 Tanda Gangguan Kesehatan Mental pada Anak
Pentingnya Mengatasi Kesehatan Mental
Mengingat dampak signifikan dari kesehatan mental terhadap kesehatan fisik, penting untuk mengatasi masalah kesehatan mental secara serius.
Berbagai pendekatan dapat diambil untuk meningkatkan kesehatan mental, termasuk terapi psikologis, meditasi, dan kegiatan fisik.
Terapi psikologis, seperti terapi kognitif perilaku (CBT), telah terbukti efektif dalam membantu individu mengatasi kecemasan dan depresi.
Selain itu, olahraga juga berperan penting dalam menjaga kesehatan mental. Aktivitas fisik merangsang pelepasan endorfin, yang dikenal sebagai hormon kebahagiaan.
Berolahraga secara teratur tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan fisik tetapi juga meningkatkan suasana hati dan mengurangi gejala depresi dan kecemasan.
Menciptakan Kesadaran
Pentingnya kesehatan mental harus diperkenalkan dan disosialisasikan kepada masyarakat luas.
Kesadaran tentang kesehatan mental yang rendah sering kali mengakibatkan stigma, yang dapat membuat individu enggan mencari bantuan.
Melalui pendidikan dan kampanye, kita dapat membantu menghilangkan stigma ini dan mendorong orang untuk berbicara tentang masalah yang mereka hadapi.
Berbagai organisasi kesehatan mental juga berperan dalam menciptakan kesadaran dan menyediakan sumber daya untuk membantu orang-orang yang membutuhkan.
Program-program yang menawarkan dukungan psikologis dapat membantu individu mengatasi tantangan emosional dan psikologis yang mereka hadapi.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Telkomuniversity.ac.id, American Psychological Association