Kamis, 20 FEBRUARI 2025 • 13:37 WIB

5 Tips Mengubah Pola Pikir, Kunci Kesehatan Mental yang Lebih Baik

Author

Ilustrasi Pengaruh Pola Pikir Terhadap Kesehatan Mental.

INDOZONE.ID - Di zaman serba digital ini, kesehatan mental jadi topik yang makin sering dibahas. 

Dari notifikasi medsos yang nggak ada habisnya, sampai tekanan hidup yang bikin pusing tujuh keliling, banyak orang jadi gampang stres dan overthinking. 

Tapi tenang, ada satu filosofi kuno yang bisa jadi solusi, yaitu Stoikisme.

Stoikisme ngajarin kita bahwa kebahagiaan sejati nggak datang dari hal-hal eksternal, tapi dari cara kita meresponsnya. 

Dengan pola pikir yang lebih santai dan bijak, kita bisa menghadapi hidup dengan lebih chill. 

Yuk, kita bahas gimana pengaruh pola pikir terhadap kesehatan mental!

Baca Juga: 3 Manfaat Baca Buku untuk Kesehatan Mental: Nggak Cuma Tambah Ilmu, tapi Juga Bikin Lebih Happy!

1. Kenali Diri, Atur Hidup 

Stoikisme ngajarin bahwa kesadaran diri itu bukan sekadar introspeksi biasa, tapi proses yang bisa mengubah hidup. 

Kita harus ngerti pola pikir dan emosi kita sendiri, biar nggak gampang kepancing hal-hal negatif.

Misalnya, waktu lagi stres karena tugas numpuk atau ekspektasi orang lain yang bikin pusing, coba tanya ke diri sendiri, "Emang ini bisa aku kontrol?" 

Kalau nggak, ya udah, nggak usah dipikirin terlalu dalam. Coba deh latihan mindfulness atau meditasi biar lebih fokus dan nggak gampang panik.

2. Bukan Menekan Emosi, Tapi Memahaminya  

Banyak yang mikir kalau jadi kuat itu berarti harus tahan banting, dan nggak boleh nangis. 

Padahal, Stoikisme bilang yang lebih penting itu gimana kita memahami emosi dan menyalurkannya dengan cara yang lebih positif.

Kalau ada sesuatu yang bikin kita kesel atau sedih, jangan langsung meledak-ledak. 

Coba tarik napas, kasih jeda buat berpikir, baru tentukan reaksi yang lebih rasional. 

Seperti kata Epictetus, "Kita nggak bisa ngontrol apa yang terjadi, tapi kita bisa ngontrol gimana kita meresponsnya." 

Dengan mindset seperti gini, hidup jadi lebih tenang dan nggak gampang ke-trigger.

Baca Juga: Pengaruh Healing Terhadap Kesehatan Mental, Benarkah Bisa Bikin Awet Muda?

Ilustrasi Pengaruh Pola Pikir Terhadap Kesehatan Mental.

3. Motivasi dari Dalam, Bukan Sekadar Validasi  

Di era media sosial, banyak orang cari validasi dari likes, comments, dan followers. 

Padahal, Stoikisme ngajarin kita buat punya motivasi dari dalam diri sendiri.

Dilansir dari YouTube @DailyStoic, alih-alih ngejar kebahagiaan instan dari hal-hal eksternal, mending fokus sama hal yang lebih bermakna, kayak kebijaksanaan, keadilan, keberanian, dan pengendalian diri. 

Kalau kita udah punya nilai yang kuat dalam diri, kita nggak akan gampang goyah cuma karena omongan orang lain.

4. Lebih Empati, Lebih Happy

Siapa bilang Stoikisme itu cuek dan dingin? Justru, filosofi ini ngajarin kita buat lebih empati. 

Marcus Aurelius, salah satu filsuf Stoik, selalu bilang pentingnya memahami perspektif orang lain.

Caranya? Simple, mulai dari mendengarkan dengan lebih baik. Jangan buru-buru kasih komentar atau solusi waktu temen curhat.

Kadang mereka cuma butuh didengerin, bukan diceramahin. Dengan lebih banyak berempati, kita bisa bangun hubungan yang lebih sehat dan bahagia.

5. Bangkit dari Kegagalan dengan Pola Pikir Stoik 

Hidup itu nggak selalu mulus, kadang ada aja rintangannya. Tapi, Stoikisme ngajarin kita buat melihat kesulitan sebagai tantangan, bukan hambatan.

Epictetus pernah bilang, "Hambatan bukanlah penghalang, tapi jalan menuju pertumbuhan." 

Setiap kegagalan yang kita alami sebenarnya adalah kesempatan buat belajar dan jadi lebih kuat. 

Jadi, daripada berlarut-larut dalam kesedihan, mending fokus ke hal yang bisa kita ubah dan perbaiki.

Baca Juga: Marah itu Capek! Begini 5 Cara Jaga Kesehatan Mental dari Orang-orang Toxic

Ilustrasi Pengaruh Pola Pikir Terhadap Kesehatan Mental.

Stoikisme bukan cuma filosofi jadul, tapi panduan hidup yang masih relevan banget buat zaman sekarang.

Dengan belajar mengenali diri sendiri, mengelola emosi, mencari motivasi dari dalam, lebih empati, dan membangun ketahanan mental, kita bisa hidup lebih bahagia dan nggak gampang stress.

Jadi, mulai sekarang, coba tanyakan ke diri sendiri, "Aku yang ngontrol pikiranku, atau pikiranku yang ngontrol aku?"

Karena pengaruh pola pikir terhadap kesehatan mental juga sangat perlu diperhatikan.

Dengan mengubah pola pikir seperti mindset Stoik, kita bisa menciptakan hidup yang lebih damai dan bermakna.

Yuk, mulai sekarang! Semangat!

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: YouTube