Kamis, 17 APRIL 2025 • 11:20 WIB

Tips Menghadapi Lingkungan Toxic di Tempat Kerja untuk Mental yang Sehat

Author

Ilustrasi Lingkungan Kerja Toxic

INDOZONE.ID - Sebagian manusia ada yang menghabiskan sebagian besar waktu dan harinya di lingkungan luar, yang mengharuskannya berhadapan dengan banyak karakter manusia lain yang berbeda-beda.

Sebuah riset menunjukkan lingkungan luar, terutama di tempat kerja, dilaporkan memiliki tingkat stres yang tinggi, apalagi jika tempat tersebut menunjukkan tanda-tanda toksisitas seperti perundungan, pelecehan, dan pengucilan.

Kondisi ini dapat menyebabkan seseorang jadi kehilangan minat dan produktivitas kerjanya, hingga mengakibatkan tingginya pergantian karyawan dari waktu ke waktu.

Dibandingkan dengan kompensasi yang rendah, budaya tempat kerja yang menunjukkan adanya toksisitas, lebih banyak menyebabkan karyawan pada akhirnya memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya.

Ciri Lingkungan Toxic di Tempat Kerja

  • Pelecehan atau kekerasan, baik dalam bentuk verbal maupun non-verbal

  • Penindasan

  • Pengucilan atau diskriminasi yang menimbulkan kurangnya rasa hormat antar sesama

  • Perilaku atasan atau rekan kerja yang secara agresif suka menyabotase dan membuatmu terlihat gagal

  • Manajemen mikro

  • Ancaman yang bersifat negatif dan menimbulkan rasa ketidaknyamanan
  • Gosip yang berlebihan

Baca Juga: Toxic Positivity Tidak Baik untuk Kesehatan Mental

  • Kondisi lingkungan kerja yang terlalu kompetitif hingga menimbulkan kecemburuan antar rekan kerja

  • Perilaku narsistik dari atasan atau rekan kerja yang bisa merugikan orang di sekitarnya

  • Minimnya kesempatan untuk tumbuh dan berkembang

  • Beban kerja yang berlebihan atau tidak realistis

  • Upah yang tidak sesuai dengan beban kerja

Tips Hadapi Tempat Kerja Toxic untuk Kesehatan Mental yang Baik

1. Fokus pada tujuan karier

Dengan tetap fokus pada tujuan karier, kamu dapat menciptakan pikiran positif yang mendorong kamu untuk terus berkembang menuju impian-impian lain yang ingin kamu capai di masa depan.

2. Tetapkan batasan

Jangan biarkan diri kamu terjebak dalam intimidasi pekerjaan yang menuntut hingga kamu melewatkan waktu istirahat, tanpa kompensasi yang sepadan dengan beban kerja.

Caranya, mungkin kamu bisa melakukan komunikasi dua arah dengan atasan atau rekan kerja lain tentang pembagian pekerjaan yang lebih merata.

3. Tidak semua hal salah kamu

Jika menyangkut suasana kerja yang dirasa kurang mendukungmu secara positif, sejatinya hal itu bukanlah kesalahan yang kamu buat.

Selama kamu terus mencoba memikirkan hal positif bahwa kamu sudah melakukan yang terbaik sesuai kemampuan dan turut berkontribusi dalam pekerjaan sesuai intruksi, kesalahan-kesalahan yang terjadi diluar kendalimu bukanlah sepenuhnya tanggung jawab kamu.

Yang terpenting, ciptakan batasan dan buat diri kamu untuk tetap fokus pada rencana dan tujuan dalam pekerjaan.

4. Jangan libatkan diri dalam drama

Cobalah untuk menjauhkan diri dari drama atau gosip yang dapat merusak nilai integritas kamu. Karena tidak ada hal positif yang bisa kamu dapatkan dari tergabung di antaranya.

Usahakan untuk tidak membalas dengan cara yang sama apabila ada rekan atau bahkan atasan yang memperlakukan kamu buruk, karena ujungnya hanya akan memperburuk situasi.

5. Gunakan waktu istirahat makan siang di tempat lain

Jika waktu istirahat makan siang telah tiba, cobalah untuk pergunakan waktu istirahat tersebut dengan mengunjungi tempat yang bisa membuat kamu menghirup sejenak suasana baru yang dapat membantu kamu meminimalisir tekanan dalam pekerjaan.

Jika memungkinkan, pilihlah tempat dengan alam terbuka di mana kamu bisa mengistirahatkan pikiran dan perasaan negatif yang menganggu.

6. Cari hiburan atau ritual lain setelah bekerja

Lakukan sesuatu yang bisa menghibur kamu secara psikologis setelah pulang bekerja.

Bisa dengan pergi menonton film ke bioskop, mencari jajanan enak di pinggir jalan, menelpon atau bertemu dengan teman, atau hanya sekedar berjalan-jalan di alam terbuka.

Baca Juga: 5 Tips Mengubah Pola Pikir, Kunci Kesehatan Mental yang Lebih Baik

Ini bisa membantu untuk melepaskan sejenak diri kamu dari masalah-masalah yang sedang dihadapi.

Kamu juga bisa melakukan ritual relaksasi seperti meditasi, yoga, atau olahraga setiap harinya, untuk membantu kamu dalam mengatasi rasa stres berlebih.

7. Berteman dengan rekan kerja yang bisa dipercaya

Dengan berteman dengan rekan kerja yang dirasa sejalan dengan kamu, bisa membantu kamu untuk saling memberikan dukungan dan bertukar cerita tentang masalah yang kamu hadapi di pekerjaan.

8. Rencanakan jalan keluar

Jika toksisitas yang kamu rasakan timbulnya dari satu atau dua orang, cobalah diskusikan masalah kamu dengan manajer atau HRD tempat kamu bekerja, untuk mendapatkan solusi yang terbaik.

Namun apabila situasi dalam lingkungan kerja kamu dirasa semakin tidak kondusif dan membaik, ada baiknya untuk mulai merencanakan jalan keluar lain yang bisa kamu jadikan sebagai pilihan terbaik.

Dengan begitu, kamu bisa memutus tali toksisitas yang dapat memperparah kesehatan mental kamu.

Manusia pada dasarnya akan selalu terhubung dengan orang lain dalam kehidupan sehari-hari, membuat kita bertemu dengan banyak kepribadian yang berbeda-beda.

Namun tidak ada salahnya untuk membagi perasaan dan masalah kamu ke orang lain yang kamu percaya, untuk mengurangi beban yang sedang kamu rasakan.

Jika sulit untuk membagikan perasaan kamu dengan orang di sekitarmu, mungkin kamu bisa berhubungan langsung dengan ahli profesional untuk membantumu menemukan solusi yang tepat.


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.

Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Healthline