Maafkan kami mohon
Karena masih lengah, lalai, dan tak mengerti
Bahwa perjuanganmu sungguh sangat berarti
Kami berutang padamu
Oleh: Eko Riyanti
Megahmu tak ternilai
Duhai mesjid di mana kiblat pertama disematkan
Kokohmu tak terkalahkan, meski telah berbilang masa
Dan berbilang pula mereka bermakar merobohkanmu
Tentara durjana itu tak henti menjarahmu dengan kebengisannya
Dan di tiap kali Ramadhan
Mengapa mesti kau yang dihujani bom dan senapan
Tak bisakah mereka duduk merunduk sejenak saja
Membiarkan saudara kami di Palestin khusyu dalam sujud kepada Robnya
Hei Israel
Bengismu memang tak tergantikan
Biadabmu memang tak tergoyahkan
Bejatmu memang tak punya saingan
Apa karena hatimu tercipta dari batu?
Bahkan lebih keras dari itu
Begitulah firman Allah disabdakan
Bagimu durjana sepertinya
Tak lagi bisa bedakan
Mana sipil mana bukan
Mana jurnalis mana tim medis
Mana rumah mana masjid
Mana lapangan bola tempat bocah bermain
Semuanya dibantai habis
Al-Aqsa terus kau gerus terus kau libas
Tapi maaf, dia akan tetap milik kami milik umat Muslim
Hei kalian
Yang kemarin berkoar-koar
Jangan campur adukan bola dengan politik Israel & Palestina
Tak lihatkah kau kejadian menyesakkan ini yang kesekian ribu kali?
Sedihnya timnas tak seberapa
Kecewa gagalnya negara kita batal jadi tuan rumah tak seberapa
Dibandingkan dengan darah, airmata yang menggenangi tanah Palestin yang tak henti dibombardir Israel
Buka matamu
Al-Aqsa berduka
Dan kau masih sanggup berkata
Ini bukan urusan kita?
Itulah kumpulan puisi mengenai Palestina yang miris dan menyentuh hati. Semoga mereka selalu dilindungi Allah SWT.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: