Bukankah mereka yang sedang dalam perjalanan pulang selalu mengingat rumahnya
dan mereka mencari buah tangan untuk kekasih hatinya yang menunggu di rumah?
Lantas
Apa yang kita bawa untuk penghuni rumah kita, Rabb yang mulia?
Dia hanya meminta amal saleh dan keimanan
serta rasa rindu padaNya yang menanti di rumah
Begitu beratkah memenuhi harapanNya?
Kita tidak berasal dari Bumi
Kita adalah penduduk surga
Rumah kita jauh lebih indah di sana
Kenikmatannya tiada terlukiskan
Dihuni oleh orang-orang yang mencintai kita
Ada istri salihah serta tetangga dan kerabat yang menyejukkan hati
Mereka rindu kehadiran kita
Setiap saat menatap menanti kedatangan kita
Mereka menanti kabar baik dari Malaikat Izrail
Kapan keluarga mereka akan pulang?
Ikutilah peta (Al-Quran) yang Allah titipkan sebagai pedoman perjalanan
Jangan sampai salah arah dan berbelok ke rumahnya iblis Laknatullah yaitu jalan ke Neraka Jahanam
Kita bukan penduduk Bumi
Kita penduduk surga
Bumi hanyalah dalam perjalanan
Kembalilah ke rumah
Jika ingin meresapi makna rumah yang sesungguhnya, bacalah puisi tentang rumah yang menyentuh hati.
Oleh: Aulia Kusumastuti
Ke mana mereka lalu lalang
Kepada apa mereka pulang
Rumah?
Yang berdiri megah dengan interior indah dan bunga-bunga merekah?
Rumah?
Yang reyot meleyot
Bocor di sana sini
Tikus kecoa berdansa haha hihi
Rumah?
Yang tanpa atap tapi selalu penuh harap
Yang kadang gelap tapi selalu hangat dengan dekap
Yang bukan hanya tempat berteduh tapi juga tempat mengeluh
Yang bukan hanya pelengkap di kolom alamat kartu identitas
Rumah
Tak selamanya berdinding
Kadang dia mampu berkata dan mencinta
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: