Sudah kah kau bangun rumahmu sebagai rumah?
Rumah hemat energi
Tentunya hemat biaya juga
Tak butuh pendingin
Karena angin laut berhembus sepoi
Rumah hemat energi
Dinding bambu tembus angin
Di dalam pun terasa sejuk
Dinding tak berongga tapi tak rapat
Rumah hemat energi
Tanaman hijau mengelilingi
Rumah rindang sedap dipandang
Terasa nyaman untuk terlentang
Rumah hemat energi
Dari kemarin melotot tapi kosong
Tak butuh bertambah angka
Karena server lemot dan error
Rumah hemat energi
Ini tentang rumahku, rumahmu rumah kita
Usianya masih remaja
Tapi apa daya, terbungkuk-bungkuk bagai lansia
Tak kuasa menahan beban yang kian menumpuk
Kapasitas terbatas apa karena berhemat?
Tak kuat bersaing
dalam mutakhirnya era
Berminggu-minggu error melulu
Terdepak rumah mewah dengan kapasitas tak terbatas
Terhuyung-huyung setiap waktu
Tak berdaya melawan canggihnya peradaban
Ah, rumahku, rumahmu, rumah kita semua
Semoga segera mendapat perawatan intensif
Agar tidak terpuruk tak berdaya
Terhantam kerasnya persaingan
Rumah kita bersama
Semoga kuat menahan badai kemajuan
Tak tersingkir oleh kecanggihan server lain
Segera berbenah dan kuat bukan tersuruk bagai lansia
Yang kau sebut rumah
Pagar lekuk besi atau susunan bahan berbatu, berpasir, bersemen dan berbata
Atau lagi sekadar deretan bilah kayu hingga bambu yang berbaris rapi pun tertata tinggi
Terhindar dari tatapan curiga semisal mata-mata tetangga?
Yang kau sebut rumah
Pintu majal kayu jati ukiran selera tempo dulu atau hiasan terali mozaik kaku
Atau lagi cuma lapisan kaca tembus pandang yang membentengi ruang tamu
Tak terbiar berdebu walau acapkali bisu
Yang kau sebut rumah
Kamar tidur yang dikuasai kasur, lemari pakaian, cermin dan meja rias
Atau lagi tempelan mesin pegantur suhu hingga televisi layar datar
Padahal malam nyaris tiap hari bersaksi hanya mendengar dengkuran sesekali
Yang kau sebut rumah
Gemercik air di kamar mandi pagi-pagi sekali, atau guyuran terburu pada raga yang tertipu matahari
Atau lagi tergesa memilih baju, memakai sepatu dan menjumput gantungan kunci pintu
Sekilas terdengar sapaan hambar basa basi mengiringi ucapan: Pulang jam berapa hari ini?
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: