Baca Juga: 150+ Nama Second IG Aesthetic Trendy, Kekinian, Keren, dan Lucu untuk Cowok dan Cewek
Dia bilang semuanya dibuat berpasangan.
Baik dan jahat, hitam dan putih, jantan dan betina.
Bahkan biar seekor monyet kecil juga punya tambatan hati.
Mengapa hanya aku yang selalu sendiri.
Sudah ku turuti semua yang dikata orang.
Tampil cantik, manis, dan murah senyum.
Tapi kenapa yang kunanti tak kunjung datang.
Sang pangeran yang memperjuangan kesetiaannya.
Dalam heningnya malam.
Terdengar sayup - sayup suara tongeret.
Berpadu dengan isak tangis pelan.
Dari mulut ku yang tak berhenti berucap.
Oh Tuhan, Tuhan yang maha baik.
Tolong, tolong biarkan ia menjadi milik ku.
Pengobat hati nan luka, pengobat jiwa nan lelah.
Lelah menanti kapankah jodoh ku tiba.
Sakit, sakit sekali dada ku ini.
Bagaikan di tusuk ribuan jarum tajam tiada henti.
Lirih, ku rintih cari obat untuk diri ku.
Berharap sembuh dari patahnya hati kecil ku.
Terus berjalan, melewati hari - hari nan kejam.
Lenyap, dalam sekejap hanya dengan kehadiran mu.
Sesosok pangeran dengan paras tampan dan hati yang baik.
Ini dia, ini dia obat yang selama ini ku cari tiada henti.
Jenuh, ku dengar semua yang kau ucap.
Bosan, ku lihat semua yang kau lakukan.
Padahal, dulu kau tak begini.
Padahal, dulu kau bilang aku lah yang terbaik.
Kini hanya sakit yang tersisa.
Sakit yang ku peluk tiap hari dengan mata terpejam.
Sakit yang membuat ku sadar akan suatu hal.
Bahwa mungkin aku tak terlalu berarti untuk mu.
Tiap hari ku buka mata ku pelan - pelan.
Ku pikir dalam - dalam
Harus apa lagi yang ku lakukan.
Agar kau sejenak menatap dan melihat diri ku.
Jadi angin rasanya percuma.
Jadi air pun kau tak mau datang.
Ah, mungkin cukup duduk sejenak saja.
Menatap dan memandangi mu di kejauhan.
Derap jantung seakan berhenti.
Suara detak jarum jam seakan mengganggu.
Sunyi, namun tak sesunyi diri ku.
Saat mata mu menatap dalam mata ku.
Ah, sungguh lemas rasa seluruh tubuh ini.
Ah, sungguh ku ingin memalingkan wajah ku.
Tapi tak mampu, sebab hanya kau yang paling indah.
Hanya kau yang mampu membuat ku diam membisu.
Sepucuk surat bertandang ke kotak pos ku.
Dibungkus amplop berwarna hati.
Harum baunya bagai taman bunga.
Siapa kiranya sang pengirim?
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Berbagai Sumber