Kampus Universitas Gadjah Mada (ugm.ac.id)
Relation and Marketing PKM-K UGM Eviroblock, Shafa Zahra Aulia, mengungkapkan, berbagai riset dan pembacaan literatur sudah dilakukan, baik oleh pihaknya maupun penelitian yang sudah ada. Jadi,setiap bahan yang dimasukkan, persentasenya sudah diperhitungkan.
“Kami persentasenya, berdasarkan pasir dan semen yang ada di wadah kami, berdasarkan riset sudah dilakukan peneliti di luar sana,” ungkap Shafa.
Baca Juga: Rincian UKT UGM 2024 SNBP, SNBT, dan Jalur Mandiri Terlengkap
Shafa menyampaikan, banyak pihak telah membantunya dalam menciptakan inovasi tersebut yang telah mereka inisiasi bersama, seperti dosen pembimbing.
Shafa berupaya untuk menekan biaya produksi, tetapi tetap mengedepankan kualitas produk. Dia menyampaikan, produk mereka telah memiliki target pasar, antara lain agen perumahan dan agen konstruksi bangunan.
“Tiga bahan tadi bahan utama pembuatan aspek pengerjaan bisa ditekan dari segi biaya kemudian dari segi penjualan lebih ain dari batako konvensional dan juga batako plastik lainya di pasaran 5300 per pcs satu paket penjualan 12 batako kami jual Rp63.600,” jelasnya.
Baca Juga: Haru, Mahasiswi Kembar asal Magetan Lulus Cumlaude Barengan dari UGM
Sementara itu, Yohanes menegaskan, batako ini memanfaatkan konsep interlocking sehingga meminimalkan risiko saat terjadi gempa karena bahannya tidak gampang retak.
“Menggunakan batako biasanya akan menjadi patahan atau retakan, sehingga dampaknya rusaknya lebih besar. Kami meminimalisir dampak tersebut kami menggunakan inovasi yang kami kira akan sukses ke depanya,” jelas Yohanes.
Kampus Universitas Gadjah Mada (ugm.ac.id)
Saat ini, produk Eviroblock baru diproduksi dengan jumlah terbatas. Kendati begitu, dia mengaku, sudah ada konsumen yang telah melakukan order untuk pembangunan pagar.
“Terbaru, produk kami dipesan orang di Pogung Kidul untuk membangun pagarnya. Kami bertanya di lokasi dan survey tempat. Kami belum tentu manufaktur, tapi berdasarkan permintaan, konsumen itu membutuhkan batako untuk membangun rumahnya. Kami saat ini masih gencar untuk mencari investor untuk produksi dalam jumlah banyak,” katanya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Pers Rilis