Dunia hari ini keras kawan
Kita hidup di negara penuh luka
Kita tumbuh di lingkungan penuh retorika drama
Kita dipaksa menjadi batu
Di tengah kepastian yang tak menentu
Kita dipaksa untuk bisu
Walau tahu
Kebenaran dicabik begitu dalam
Oleh mereka yang gila jabatan
Lekas sembuh ibu pertiwi
Lekas membaik negeri ini
Gugurlah daun-daun sejarah
Tersapu angin kenyataan
Pada kurung waktu yang telah lelah
Menyirami tanaman hidup dengan semangat perjuangan
Lalu pemburuh beradu
dengan kecepatan waktu
Entah itu di siang hari
dan malam hari
Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia?
Ilustrasi puisi tema perjuangan
Puisi tentang perjuangan dapat dijadikan renungan terhadap gugurnya para pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Bung, lihatlah kami gelisah
Jiwa kebangsaan pemuda kini telah goyah
Bung, lihatlah mereka yang mengucap sumpah
Namun mereka juga yang mengabdi fitnah
Tangis Pertiwi tak lagi perkara darah yang tumpah
Namun karena gertakan air Bumi yang murka dan marah
Bumi khatulistiwa perlahan merelakan alam yang indah
Lalu di mana lagi kami akan singgah?
Bung, bolehkah kupinjam keberanianmu?
Bolehkah sejenak kendalikan ragaku?
Penjajah negeri datang, kami tak sanggup menghadang
Aku ingin berjuang, namun aku tak siap berperang
Gusti Rai
Kami begitu merindukanmu
Melihat engkau beraksi di medan juang
Menuntut Indonesia merdeka
Tak peduli mesiu menghujam tubuhmu
Tak peduli banayak isak tangis rindu kepulanganmu
Pusat genggammu Indonesia merdeka
Gusti Rai
Maju
Hancurkan penjajah dimata kami
Manusia manusia jahanam itu patut mati
Di telan ibu pertiwi
Mereka sebuah malapetaka yang nyata
Gusti Rai
Disaat engkau berperang kali terakhir
Kami melihatmu
Mendeklarasikan puputan
Perang penghabisan
Sampai setitik darah melayang
Gusti Rai
Kami kira engkau tak akan mati
Karena kami melihat
Di dadamu hanya tertancap sebuah kata
Merdeka
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: