Ilustrasi pria lebih sulit move on dibanding wanita
INDOZONE.ID - Sebuah studi mengemukakan bahwa meskipun wanita cenderung mengalami dampak emosional yang lebih cepat setelah putus cinta, pria seringkali susah move on atau tidak pernah sepenuhnya pulih dari putus cinta.
Beberapa ahli kesehatan mental juga berpendapat bahwa wanita dan pria menghadapi putus cinta secara berbeda, dan seringkali pria menghadapi kesulitan yang lebih besar dalam mengatasinya.
Pria lebih rentan mengalami keterkejutan. Semakin besar keterkejutannya terhadap kehilangan, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk pulih.
Ketika seorang pria mengejar wanita yang sulit dijangkau, ketika wanita itu mengakhiri hubungannya akan menghantam kepercayaan dan harga diri pria dengan keras.
Hal ini dapat merangsang obsesi, yang kemudian dapat berubah menjadi penyangkalan sehingga pria terluka dan susah move on.
Baca Juga: Putus Cinta? Ini Dia Tips Efektif untuk Move On dan Kembali Bersinar!
Seorang pria bernama Coleman berpendapat mengenai hal tersebut, bahwa teman pria sekantornya yang putus cinta terlihat sangat frustrasi, padahal sebelumnya mereka tidak berkomitmen apapun terhadap hubungan cintanya.
Coleman juga mengemukakan bahwa pria kurang bisa bertanggung jawab terhadap hubungannya dibandingkan dengan wanita.
Dr. Gary Brown, seorang ahli terapi pernikahan dan keluarga di Amerika Serikat mengemukakan bahwa dalam lingkungan sosial, pria dituntut menjadi seseorang yang tegar, berbeda dengan wanita yang lebih terbuka terhadap masalah hubungannya.
Dr. Brown juga berpendapat bahwa wanita lebih menyadari seberapa terikat mereka dengan pasangannya, sehingga rasa sakit yang dirasakan biasanya tidak bertahan lama karena mereka sudah memahami sejauh mana hubungan tersebut mungkin tidak berhasil.
Baca Juga: 5 Kepribadian Positif yang Muncul Setelah Gagal Move On, Kamu Pasti Relate!
Pria sebenarnya bukan kurang emosional, melainkan kurang memiliki dukungan emosional. Kewajiban untuk selalu terlihat tegar seringkali menghalangi pria untuk berbagi cerita dengan orang lain atau mencari bantuan dari ahli, yang membuat mereka lebih rentan terhadap trauma mendalam.
Pria cenderung percaya bahwa mereka bisa mengatasi masalahnya sendiri, jika meminta bantuan, dianggap sebagai kelemahan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: NBC News