Kategori Berita
Media Network
Kamis, 14 NOVEMBER 2024 • 12:19 WIB

Turut Menjaga Lingkungan, Begini Cara Kawasan IMIP Kendalikan Emisi dari Hulu ke Hilir

Environmental Supervisor PT IMIP, Johannes Febrianto menyatakan, penyediaan kendaraan alat berat listrik tersebut purwarupa (pilot project) dari program energi baru terbarukan yang diinisiasi oleh PT IMIP bersama PT Dexin Steel Indonesia (DSI). 

Lebih lanjut, menurut Johannes, secara bertahap, kedua unit alat berat listrik akan ditambah jumlahnya pada tahun depan. 

Nah, penerapan moda transportasi listrik ini ditaksir mampu mengurangi emisi karbon sebanyak 9.245 ton per tahun, atau setara dengan efek pengurangan karbon dari penanaman 8.000 bibit pohon.

Terkait itu, proses produksi mengutamakan upaya pengurangan emisi karbon yang salah satunya dengan langkah substitusi batu bara. Artinya, kata Johannes, untuk dapat mengurangi jumlah emisi yang dihasilkan dalam proses pengolahan, dilakukan substitusi batu bara dengan kualitas yang lebih baik. 

Substitusi batu bara yang berupa “co-firing” merupakan salah satu praktik implementasi transisi energi yang menggunakan bahan biomassa pada rasio tertentu.

Di luar produksi bahan baku, cara pengurangan emisi karbon yang telah dilakukan PT IMIP adalah melakukan penghijauan secara rutin di seluruh kawasan IMIP. 

Data Environmental Department PT IMIP mencatat, lahan yang sudah ditanami tanaman penyerap karbon hingga Oktober 2024 seluas 420.274.475 meter persegi, dengan jumlah tanaman sebanyak 10.197 pohon.

Baca Juga: Viral, Aksi Sekelompok Pemuda di Sumenep Bersihkan Sungai Penuh Sampah, Netizen : Pahlawan Lingkungan

“Meskipun aktivitas emisi karbon hasil pembuangan produksi jauh lebih besar, daya serap karbon dapat dioptimalkan melalui fungsi penanaman pohon,” kata Johannes. 

Sementara itu, pengurangan emisi karbon juga diinisiasi oleh PT IMIP, dengan merencanakan pembangunan PLTMH demi langkah transisi teknologi pembangkit listrik yang sebelumnya bersumber dari tenaga uap.  

Secara teknis penerapannya, PLTMH mengandalkan masukan energi primer berupa aliran massa air. Dengan begitu, PLTMH dibangun untuk mengurangi pemakaian energi fosil menjadi energi terbarukan dan mengurangi emisi karbon.

“Ke depan, pembangunan PLTMH ini ditujukan menambah suplai daya listrik di kawasan IMIP, terutama area BINAR dan nurseri,”  ungkap Johannes.

Pengendali Emisi Debu Partikulat

Emisi berupa pelepasan gas karbon dioksida (CO2) ke atmosfer terutama dihasilkan oleh kegiatan manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil (batu bara, minyak, dan gas) untuk energi, transportasi, dan proses industri.

Jika dibiarkan berlangsung dalam waktu lama, emisi ini berkontribusi pada pemanasan global dan perubahan iklim. Di samping emisi zat CO2, SO2 (sulfur dioksida), dan NO2 (nitrogen dioksida), zat yang juga patut dikendalikan adalah partikulat (PM10).  Ini merupakan partikel udara berukuran lebih kecil dari 10 mikrometer atau lebih kecil.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Siaran Pers PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP)

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Turut Menjaga Lingkungan, Begini Cara Kawasan IMIP Kendalikan Emisi dari Hulu ke Hilir

Link berhasil disalin!