Kategori Berita
Media Network
Senin, 02 DESEMBER 2024 • 11:16 WIB

Fakta Mengejutkan di Balik Poligami: Adakah Dampaknya pada Anak?

Ilustrasi anak membaca bersama orang tuanya.

Poligami sering dianggap sebagai salah satu penyebab tingginya angka perceraian, sebagaimana yang telah diidentifikasi oleh Komnas Perempuan dalam menelusuri faktor-faktor penyebab perceraian. 

Salah satu alasan utama adalah ketidaksetujuan atau ketidakrelaan istri untuk dipoligami oleh suaminya. Terlebih lagi, pada zaman sekarang ini, banyak perempuan yang memiliki tingkat pendidikan tinggi, juga berpengaruh pada meningkatnya kesadaran hukum mereka. 

Jadi, meningkatnya angka perceraian karena tingginya kesadaran hukum di kalangan perempuan. Selain itu, perempuan kini memiliki lebih banyak kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan dan mencapai kemandirian ekonomi. 

Alhasil, ketergantungan istri terhadap suami menjadi berkurang. Akibatnya, jika suami melakukan poligami, istri merasa lebih mampu secara finansial untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa harus bergantung pada suami, sehingga tak ragu untuk menggugat cerai.

Dampak Poligami

Dampak dari poligami pun dapat dirasakan oleh anak. Anak-anak yang tumbuh dalam keluarga poligami, sering menghadapi situasi kompleks ketimbang teman-temannya dari keluarga monogami. 

Baca Juga: Kisah Lora Fadil, Anggota DPR RI Poligami dengan 3 Istri, Tetap Akur Tidur Satu Ranjang

Beberapa dampak psikologis yang umum terjadi, adalah anak-anak dari keluarga poligami mungkin merasa bingung dan cemas tentang posisi mereka, terutama jika ada persaingan atau ketegangan antara orang tua. 

Mereka bisa merasa terpaksa memilih salah satu pihak atau mengalami kekurangan perhatian emosional dari orang tua. Anak-anak dalam keluarga poligami sering bingung mengenai peran ayah atau ibu. 

Jika ayah tidak membagi waktu dengan adil, anak-anak mungkin merasa kurang mendapatkan perhatian atau pengawasan yang konsisten, dapat mempengaruhi perkembangan karakter dan kedisiplinan mereka. 

Berdasarkan hal tersebut poligami dapat menyebabkan berkurangnya kasih sayang antara ayah dan anak, bahkan menimbulkan rasa benci terhadap ayahnya. 

Dampak ini merupakan konsekuensi logis, karena bertambahnya jumlah anggota keluarga yang memerlukan perhatian dan kasih sayang. Kondisi ini tentu tidak baik, karena dapat mengganggu keharmonisan dan kedekatan dalam keluarga, serta berisiko menimbulkan perasaan negatif dari anak terhadap orang tuanya.


Banner Z Creators Undip.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Jurnal Tana Mana, Journal Of Social Science Research

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Fakta Mengejutkan di Balik Poligami: Adakah Dampaknya pada Anak?

Link berhasil disalin!